Artikel: Eko Rahmanto | Foto: Yohannes Kus & M. Syarif Alkindi
Di gang cinta hilang! Warisan paling berharga dan ruh yang ditiupkan atas dasar cinta dari Sang Pencipta, disemai oleh ibu yang mengandung 9 bulan penuh cinta, ayah yang bekerja mencari nafkah demi cinta, tapi cinta luluh lumer oleh kerasnya hidup.
Pintu rumah yang hampir tak berjarak tidak membuat juga mereka "dekat". Orang Gang hidup dalam geng masing0masing. Terhimpit dalam lingkar perjuangan hidup, menjadi gong dalam kesusahan hidup, membuat lupa ciri kemanusiaannya yang disebut cinta.
Begitulah penggalan kisah drama teater Gang Geng Gong 2 garapan Teater Sembilu. Dibawah arahan sutradara Achoo, pertunjukkan drama yang dilangsungkan 17 Mei 2014 lalu ini berhasil dimainkan dengan apik memukau para penonton.
Pertunjukkan Gang Geng Gong Kemarin merupakan produksi Teater Sembilu yang ke-22. Teater Sembilu sendiri merupakan kelompok teater di SMA 90 Jakarta.
Berikut foto-fotonya: