Foto & artikel: Eko Rahmanto
Selama puluhan tahun para pahlawan berjuang untuk kemerdekaan bangsa. Tanpa ragu mereka angkat senjata dan mempertaruhkan nyawa bagi negara. Sosok pahlawan lah yang telah membawa bangsa Indonesia ke gerbang kemerdekaan. Atas jasa mereka pula, saat ini kita dapat berkarya dan mempersembahkan yang terbaik bagi kemajuan diri dan bangsa. Sosok pahlawan memang sangatlah berarti bagi kita semua. Tetapi tugas kita saat ini bukan sekadar mengenang, namun juga meneladani perjuangannya serta berusaha mengisi kemerdekaan sebaik-baiknya dengan karya. Hal ini yang melandasi diselenggarakannya talkshow "Pahlawan di Matamu Kini" yang digagas oleh Komunitas Historia Indonesia. Acara yang digelar di Kopi Oei, Thamrin City, Jakarta, pada 9 November 2014. Acara yang dihadiri oleh Roeshdy Husein (Sejarawan Senior), Fathya Feurazia (Produser Hatta The Movie) dan Asep Kambali (Guru Sejarah Keliling dan Pendiri Komunitas Historia Indonesia) ini membahas jasa salah satu proklamator Indonesia yang juga Wakil Presiden Pertama Indonesia Mohammad Hatta.
"Beliau adalah seorang diplomat ulung. Seorang tokoh yang berjasa besar dalam kedaulatan bangsa. Lewat kemampuan diplomasinya di KMB 1949, akhirnya Indonesia mencapai kedaulatannya," ungkap Roeshdy Husein. Tak hanya keberhasilannya, perjuangan dan pengorbanannya pun dikupas habis dalam talkshow ini. "Beliau juga sempat ditahan karena tulisan Indonesie Vrij buatannya karangannya," kata Fathya Feurazia. Pada kesempatan ini ia memaparkan pengalamannya saat menelusuri kisah hidup Mohammad Hatta di Belanda untuk kebutuhan film yang digarapnya. Fathya Feurazia juga sempat memamerkan naskah asli Indonesie Vrij yang telah membuat Mohammad Hatta dijebloskan ke penjara.
Pada momen ini Asep Kambali juga berpesan agar anak muda lebih mengenal dan menghayati jasa para pahlawan. "Tidak ada pahlawan, rasanya tak mungkin kita bisa hidup nyaman saat ini. Kurangi porsi main game dan mulai pelajari sejarah," pungkasnya. Acara pun ditutup dengan permainan sulap Marcel Radhival.