Artikel & foto: Eko Rahmanto
Banyak yang menganggap jika urusan pasar modal terbatas pada urusan berinvestasi saja dan merupakan salah satu upaya untuk mencari keuntungan. Namun tak dinyana, jika sebenarnya pasar modal juga bisa menimbulkan rasa nasionalisme masyarakat Indonesia. Setidaknya, sisi tersebut yang berusaha diulik dalam acara Komunitas Historia Indonesia (KHI) Melantai di Indonesia Stock Exchange. Mengapa nasionalisme yang diperbincangkan? Karena saat ini banyak Warga Negara Indonesia yang lebih suka menanamkan modalnya di luar negeri. Padahal, kita memiliki Bursa Efek Indonesia yang seharusnya dapat dimanfaatkan dengan lebih maksimal lagi oleh para penanam modal yang juga akan berimbas pada kestabilan pergerakan saham di dalam negeri.”Pengaruh dari WNI yang menanamkan saham di luar negeri sangatlah besar pada pasar modal Indonesia. Misalnya saja ketika terjadi krisis keuangan di Amerika beberapa waktu yang lalu. Karena banyak WNI yang menanamkan modal di sana, pasar modal di Indonesia pun mau tak mau terkena dampaknya,” ujar Paramita Sari dari Unit Edukasi Investor dan Calon Emiten IDX. Dewasa ini, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum paham benar akan pasar modal. Kebanyakan orang tahunya pasar modal itu berisiko tinggi dan uang tidak bisa kembali. Padahal pasar modal memiliki sejarah panjang yang menarik. Selain sejarahnya, masa depannya pun menjanjikan. Hal ini yang membuat KHI, bekerja sama dengan Indonesia Stock Exchange (IDX), KPEI, KSEI, Mandiri Sekuritas, Tapestrix dan Reksamedia menggelar acara KHI Melantai di IDX: Napak Tilas Kapitalisme Indonesia di Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, pada Sabtu 22 November 2014.
Pada awal acara mula-mula peserta diajak untuk menyaksikan sejarah pasar modal melalui video. Dalam video tersebut diketahui bahwa Indonesia sudah memiliki bursa efek jauh sebelum merdeka, yaitu tahun 1912. Namun pada saat itu bursa efek didirikan hanya untuk kepentingan VOC. Perjalanan pasang surut Bursa Efek Jakarta terus berlanjut hingga akhirnya bergabung dengan Bursa Efek Surabaya dan menjadi Indonesia Stock Exchange (Bursa Efek Indonesia).
Setelah melihat video sejarah Bursa Efek Indonesia, para peserta diajak berkeliling Galeri Sejarah IDX dimana di dalamnya banyak terdapat benda-benda bersejarah Bursa Efek. Acara kemudian bergulir pada acara puncak, yaitu seminar tentang pasar modal.Pada kesempatan ini Paramita Sari dari Unit Edukasi Investor dan Calon Emiten IDX serta Fath Aliansyah Budiman dari Education and Viral Marketing Coordinator PT Mandiri Sekuritas membagikan pengetahuan tentang pasar modal dan tips cerdas berinvestasi. Tak hanya sampai disitu, PT Mandiri Sekuritas juga memberikan kesempatan membuka rekening efek yang bisa dipakai untuk membeli saham. Acara pun ditutup dengan sesi tanya jawab. Para peserta terlihat begitu antusias untuk mencari tahu cara berinvestasi yang aman lagi menguntungkan. Selain itu ada juga kuis dengan hadiah souvenir dari KHI dan IDX serta uang Rp500 ribu berupa saldo rekening efek Mandiri Sekuritas.