Artikel & foto: Eko Rahmanto
Pernah menyaksikan film The Hobbit, Iron Man 3, dan Avengers? Pasti semua setuju kalau film-film yang disebutkan tadi memiliki special effect yang memukau. Namun siapa sangka jika ada nama anak bangsa yang tercatat berperan dalam pembuatan film-film tersebut? Dialah Rini Sugianto, animator asli Indonesia yang kini bekerja di salah satu perusahaan animasi kenamaan di San Fransisco, Amerika Serikat. Khusus bagi para pecinta film di Indonesia, ia meluangkan waktunya untuk datang ke ajang pameran Filmares 2014 guna membagikan pengalaman dan pengetahuannya dalam dunia animasi. Pada kesempatan tersebut, ia banyak bercerita mengenai pengalamannya saat terlibat dalam pembuatan film-film ternama asal Hollywood. Menurut penuturannya, banyak hal yang harus diperhatikan saat membuat gerakan animasi, semisal tiap-tiap gerakan harus dibuat sedetail mungkin. "Tidak boleh kelihatan kalau film itu hasil animasi 3D. Secara keseluruhan film-film tersebut harus dibuat nyata," ujarnya. Untuk membantunya menghasilkan gerakan yang alami, Rini Sugianto biasanya membuat video referensi terlebih dahulu sebagai patokan dalam pembuatan gerakan animasi.
Dalam kesempatan ini, Rini juga menjelasakan beberapa anggapan khalayak ramai mengenai profesi animator. “Banyak yang bertanya pada saya: 'animator pekerjaannya menggambar, ya?’” ujar Rini menirukan pertanyaan orang-orang. “Mendekati, namun tugas animator pada dasarnya adalah bagaimana menggerakkan obyek 3D yang sudah disiapkan oleh departemen lain sehingga tampak se "hidup" mungkin. Jadi yang bertugas menggambar obyek 3D itu bukanlah animator,” ujarnya.
Kehadiran Rini Sugianto dalam Filmares 2014 masuk ke dalam agenda gelaran Exclusive Workshop. Selain Rini, turut hadir pula praktisi di dunia film, di antaranya 3D Stereoscopic Consultant Alexander Lentjes, Editor-in-Chief All Film Magazine Fariz Budiman, Director of Ezy Mata Ronny P. Tjandra, aktor serta produser Tio Pakusadewo, dan lain-lain.
