Artikel & Foto: Eko Rahmanto
Jika mendengar kata lampion, pasti yang muncul di benak kita adalah lampu yang dibungkus kertas berbentuk bulat dan bewarna merah yang berasal dari tradisi Tionghoa. Dulunya, lampion digunakan untuk mengusir roh jahat yang berada di sekitar rumah. Namun kini, lampion telah beralih fungsi menjadi hiasan cantik yang dikemas dengan beragam bentuk nan unik. Itu yang tim seputarevent.com saksikan di Jakarta Lantern Festival, pada 12-14 Desember 2014 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Dalam festival yang diinisiasi oleh Dinas Pariwisata dan Budaya DKI Jakarta di bawah payung Enjoy Jakarta ini, dipamerkan sekitar 2.800 lampion dengan berbagai bentuk mulai dari yang berukuran kecil, hingga berukuran besar.
Kendati seharian langit Jakarta dibayang-bayangi oleh turunnya hujan, namun tampaknya langit sore hingga malam itu turut merasakan kemeriahan pelaksanaan Jakarta Lantern Festival sehingga tak sedikitpun hujan yang menetes tatkala tim seputarevent.com menyambangi Lapangan Banteng. Saat melangkahkan kaki ke dalam area, tim seputarevent.com sudah disambut dengan dua lampion berukuran besar yang menggambarkan ondel-ondel di sisi kiri dan kanan gapura. Jika dengan melihat dua lampion itu saja tim seputarevent.com sudah merasa kagum, maka tak terbayangkan perasaan kami ketika memandang ribuan lampion yang tersebar di hadapan kami termasuk gapura khas negeri tirai bambu, Cina, berukuran raksasa yang menyambut kami di bagian dalam area Jakarta Lantern Festival.
Tepat pukul 18.00, tim seputarevent.com turut berjejalan bersama para pengunjung yang langsung memadati area festival guna menikmati gelaran yang baru pertama kalinya dilaksanakan di Jakarta tersebut. Seakan-akan sedang dilaksanakan sebuah kompetisi fotografi, masing-masing pengunjung pun berlomba-lomba untuk mengeluarkan kamera lalu mengabadikan keindahan kemilau lampion yang semakin menakjubkan tatkala berpadu dengan birunya langit senja Jakarta.
Semakin memasuki area Jakarta Lantern Festival, semakin takjub para pengunjung di buatnya. Bagaimana tidak, pada area tersebut tersebar beragam jenis lampion yang dikemas dalam berbagai bentuk nan menakjubkan, sebut saja Taj Mahal, Transjakarta, Naga berukuran raksasa, Wayang, serta beragam bentuk semisal buah, bunga dan hewan. Hari yang semakin gelap tak membuat pengunjung yang datang semakin surut, melainkan malah bertambah. Saking ramainya, tak jarang pengunjung harus antre untuk berfoto di depan lampion. Tak hanya dihibur oleh ribuan lampion, para pengunjung yang memadati pergelaran Jakarta Lantern Festival juga dihibur dengan panggung budaya yang menyajikan tarian kolosal “Lantern Dance,” kesenian musik Samrah, Gambang Kromong, Kerontjong Toegoe, penampilan dari Armen Percussion, Kesenian Barongsai, dan penampilan dari Aray Daulay. Terima kasih Dinas Pariwisata dan Budaya DKI Jakarta atas hiburan yang dipersembahkan bagi kami, warga Jakarta. Kami tunggu event-event selanjutnya, yang kami yakin akan lebih meriah dan mengensankan lagi.