top of page
Writer's pictureYudika Nababan

Surat-Surat Aryati oleh Empat Wanita

Artikel & foto: Isthi Rahayu

Aryati (3).JPG

Apa jadinya jika Cantika Abigail, Monita Tahalea,Yura Yunita, dan Dira Sugandi beradu akting? Sesuai namanya, drama musikal interaktif, bisa dibayangkan jika keempatnya akan berakting sembari membuai para penonton dengan suara emas mereka. Namun tim seputarevent.com tidak menyangka, jika penampilan keempatnya akan mengocok perut akibat celetukan-celetukan yang mereka lontarkan sejak awal hingga pertunjukan berakhir. Tepat pada pukul 4.15 WIB Sashi Gandrum selaku Pengarah Kreatif Drama Musikal Surat-Surat Aryati oleh Empat Wanita menjelaskan sekilas tentang pertunjukan yang akan diselenggarakan di Galeri Indonesia Kaya, pada 31 Januari 2015 tersebut. Ternyata, ada yang istimewa istimewa pada pertunjukan kali ini. Sesuai dengan namanya--interaktif--para pemain akan melibatkan para penonton untuk menentukan jalan cerita kisah ini.

Aryati (2).JPG

Drama Musikal Surat-Surat Aryati oleh Empat Wanita mengisahkan tentang Aryati (Cantika) yang harus terpisah dari kekasihnya, Kopral Jono, yang harus turut berjuang melawan penjajah Jepang. Setelah lama menunggu tanpa kabar, ia pun menerima sepucuk surat yang mengatakan jika Jono menunggu kedatangannya di Jakarta. Dengan modal seadanya, ia pun pergi meninggalkan Jogja menuju Jakarta dengan secercah asa akan bertemu dengan kekasihnya tersebut. Sesampainya di Jakarta, Aryati bertemu dengan penjual jamu (Monita) yang sedang menjajakan dagangannya. Seketika, Aryati langsung tertarik dengan sosok sang penjual jamu. Mengapa? Selendang sutera yang melingkar di pundak sang penjual jamu lah yang telah menarik perhatian Aryati. Selendang itu serupa dengan yang pernah ia berikan pada kekasihnya sebelum ia pergi ke Jakarta. Tak dinyana, ternyata sang penjual jamu mengenal Jono. Ia pun meminta Aryati untuk pergi ke daerah rawa di pinggiran Jakarta.

Aryati (4).JPG

Percakapan antara Aryati dan penjual jamu cukup mengocok perut para penonton yang hadir. Kendati berlatar belakang tahun 40-an, namun mereka menyelipkan celetukan "kekinian" yang tak ayal langsung disambut oleh tawa para penonton. Setelah mengikuti arahan sang penjual jamu, sampailah Aryati di rawa yang dimaksud dan bertemu dengan Gadis Rawa (Yura Yunita). Di awal kemunculan sang Gadis Rawa, ia mengungkapkan keresahannya karena telah mencintai seorang pria yang sayangnya tak membalas cintanya. Pada momen ia mengungkapkan keresahannyalah, Aryati datang menghampirinya. Aryati menceritakan jika ia sedang mencari sang kekasih, Jono. Dan ketika melihat foto yang dikeluarkan Aryati, ternyata Gadis Rawa pun menyetakan jika ia mengenal Jono dan ialah pria yang ia "taksir" selama ini. Gadis Rawa mengungkapkan jika Jono saat ini tengah disembunyikan oleh Madam Dira dan ia pun bersedia mengantarkan Aryati menemui Jono.

Aryati (10).JPG

Sesampainya di rumah Madam Dira, betapa terkejutnya Aryati saat ia bertemu dengan gadis penjual jamu. Ternyata, pertemuannya dengan penjual jamu dan Gadis Rawa memang sudah "digariskan" agar ia dapat menemui Jono. Di sinilah letak kata "interaktif" memainkan perannya. Karena ternyata, Jono ada di antara para penonton! Ya, sebelum memasuki ruangan auditorium, masing-masing penonton sudah diberikan selembar surat. Di antara semua surat yang diberikan, ada dua pucuk surat yang sudah dububuhi cap bibir. Penonton yang mendapatakan surat dengan cap bibir itulah, yang didapuk sebagai Jono.

Aryati (16).JPG

Akhirnya, Aryati dapat bertemu dengan Jono. Pergelaran sore itu ditutup dengan suara emas keempatnya yang menyanyikan Indonesia Pusaka karya Ismail Marzuki. Ya, sepanjang pertunjukan berlangsung memang diwarnai dengan suara emas keempatnya yang menyanyikan karya-karya Ismail Marzuki. Sebut saja lagu "Aryati," "Selendang Sutera," "Sepasang Mata Bola," "Kopral Jono," dan laun-lain telah berhasil membuai para penonton semenjak awal hingga akhir pertunjukan.

Aryati (18).JPG
Aryati (19).JPG
51 views0 comments
bottom of page