Artikel & Foto: Akbar Keimas Alfareza
Dulu, musik jazz diidentikan dengan strata sosial tertentu dan peminatnya pun bisa dipastikan datang dari usia yang sudah matang. Namun, kini pandangan tersebut tampaknya sudah bergeser, mengingat peminat jazz kini sudah merambah ke segala usia dan juga tak lagi memandang strata sosial. Tak hanya di kota besar, musik jazz kini juga sudah ramai dimainkan di kota-kota kecil. Singkatnya, musik jazz kini sudah bisa dinikmati dimana saja, oleh siapa saja, termasuk kalangan anak muda. Ternyata kini anak muda tak sekadar menikmati musik jazz semata, namun juga sudah mulai turut menyumbangkan karyanya. Lalu, bagaimana kita memahami fenomena ini? Adakah ciri khas tertentu yang mereka coba kedepankan? Apakah mereka menawarkan sebuah estetika baru kepada khazanah jazz yang ada? Fenomena inilah yang coba ditangkap oleh Adib Hidayat, Redaktur Majalah Rollingstone Indonesia dan Aldo Sianturi, konsultan bisnis musik serta Manajer Believe Digital dalam konferensi pers “Salihara JAZZ BUZZ 2015: Yang Muda Yang Nge-Jazz” di Serambi Salihara, Rabu 11 Februari 2015.
Perhelatan “Salihara JAZZ BUZZ 2015: Yang Muda Yang Nge-Jazz” sendiri akan diselenggarakan pada Sabtu-Minggu, 14-15, dan 21-22 Februari 2015 di Teater Salihara. Acara ini merupakan sebuah festival kecil di Komunitas Salihara yang akan menampilkan musisi jazz terbaik tanah air yang dikemas dalam serangkaian konser. Berbagai komposisi baru yang inovatif dan segar, cerdas dan eksploratif, dimainkan dengan kepiawaian teknik dan kepekaan artistik tinggi yang dirancang khusus bagi para penggemar jazz, khususnya dari kalangan muda.
Menurut informasi yang disampaikan para narasumber di atas, kali ini Salihara Jazz Buzz 2015 akan menampilkan musisi jazz generasi terbaru. Mengapa generasi terbaru yang dipilih? Karena mereka yang akan meneruskan karya-karya angkatan terdahulunya dan diharapkan musisi-musisi baru berbakat ini akan lebih dikenal oleh khalayak ramai.
Sebut saja sederet nama seperti Ricad Hutapea, Gerald Situmorang, Dion Subiakto, Irsa Destiwi, dan Robert Mulya Maharaja yang telah menunjukkan kegemilangannya, baik saat bermain dengan musisi jazz yang lebih senior maupun bersama grup mereka sendiri. Musisi-musisi mudah berbakat inilah yang akan menghibur para pecinta jazz tanah air, khususnya para kaula muda, dengan komposisi kreatif yang lebih segar dan inovatif. Tidak hanya menampilkan musisi jazz generasi baru, Salihara Jazz Buzz 2015 juga akan menggaet para musisi jazz kawakan nusantara seperti Indra Lesmana dan Dewa Budjana yang akan menutup perhelatan tahunan ini. Tak hanya itu, masih ada sederet nama musisi jazz papan atas yang juga turut meramaikan pergelaran ini. Sebut saja Duo Jessi Mates, Andi Gomez, Diah Nungki Sugiono, Krisna Prameswara, Aria Baron, KELAKAR (Reynald Silalahi dkk), Dlareg Octet, dan Rama Widi. Sebuah momen yang pastinya akan menjadi ajang kolaborasi istimewa antara musisi jazz muda dengan senior yang sangat sayang untuk dilewatkan.
Untuk jadwal dan keterangan lebih lanjut, sila kunjungi http://salihara.org/event