top of page
Writer's pictureYudika Nababan

INDONESIAN FILM FESTIVAL 2015 PRESS RELEASE

Sejak dimulai di tahun 2004, Indonesian Film Festival (IFF) tetap menjadi perayaan budaya perfilman Indonesia yang terbesar di Australia. Diselenggarakan oleh sebuah organisasi non-profit, yaitu IFF Inc. yang berkolaborasi dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) ranting University of Melbourne, festival ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat lokal serta memperkuat apresiasi terhadap budaya Indonesia di dalam komunitas multikultural di Australia. Selama bertahun-tahun pula IFF beraspirasi untuk tidak hanya memajukan nilai hiburan, namun juga mengembangkan minat masyarakat Australia akan bahasa Indonesia. Mencapai umurnya yang ke-10, IFF berusaha untuk menarik minat komunitas multikultural Australia akan kekayaan budaya Indonesia. “Another Face of Indonesia” yang diangkat sebagai tema IFF 2015 tidak hanya semata-mata untuk menunjukkan kekayaan industri perfilman Indonesia, namun juga untuk memperkenalkan aspek-aspek seni dan hiburan lainnya yang mengekspresikan budaya Indonesia yang kaya dan berwarna di tingkat manca negara. Oleh karena itulah, IFF mendedikasikan sebuah program edukasi berupa pemutaran film pendidikan dan memperkenalkan konsep layar tancap di salah satu pra-event - IFF Under The Stars, serta Kelas Film Indonesia yang bertujuan untuk mengenalkan dan memperlihatkan teknik-teknik pembuatan film yang kerap digunakan dalam perfilman Indonesia. Diadakan pada hari Kamis tanggal 9 April hingga Sabtu tanggal 18 April 2015 di Australian Centre for the Moving Image (ACMI), Melbourne, Australia, IFF akan menonjolkan film yang hangat dibicarakan di masyarakat dan film peraih penghargaan seperti Jalanan, Tabula Rasa, Di Balik 98, dan 7/24. Dan diakhir setiap sesi pemutaran film, IFF juga akan mengadakan sesi tanya jawab dengan beberapa figur penting di perfilman Indonesia agar para penonton dapat mengetahui lebih dalam tentang seni pembuatan film kontemporer di Indonesia. Festival ini diadakan dengan harapan untuk menyampaikan nilai-nilai kebudayaan, edukasi serta hiburan dengan standard yang tinggi kepada masyarakat Australia. Pada hari Minggu 15 February 2015, untuk pertama kalinya IFF 2015 mengadakan press conference di Jakarta, Indonesia. Beberapa figur ternama di industri perfilman hadir dalam press conference IFF 2015, yaitu aktor dan sutradara Lukman Sardi, aktris Chelsea Islan, ketua Badan Ekonomi kreatif Bapak Triawan Munaf, dan ketua Badan Perfilman Indonesia (BPI) Bapak Kemala Atmojo. Press Conference ini merupakan salah satu kesempatan untuk memperkenalkan IFF 2015 tidak hanya kepada industri perfilman di Indonesia dan juga para sineas terbaik di seluruh Indonesia, tetapi juga kepada seluruh masyarakat Indonesia.

IMG_3535.jpg

IFF juga bangga berkolaborasi dengan Chelsea Islan sebagai brand ambassador untuk acara tahun ini. Dikenal sebagai salah satu aktris muda dan bersinar di industri perfilman Indonesia, kemampuan Chelsea di depan kamera sudah tidak dapat diragukan lagi. Salah satu karya dimana ia terlibat sebagai pemeran utama adalah ‘Street Society’ yang turut menjadi bagian di 9th IFF sebagai special screening dan ‘Di Balik 98’ yang termasuk dalam jajaran film yang akan diputar pada perhelatan IFF 2015. Berbicara mengenai festival itu sendiri, Chelsea mengatakan senang telah dipilih dan membantu tujuan utama dari IFF, yaitu memajukan baik aspek hiburan dan edukasi Indonesia di mata dunia. Hal ini selaras dengan apa yang diinginkan Chelsea untuk industri perfilman Indonesia. Chelsea juga mengingatkan sesama insan muda tanah air akan rasa nasionalisme dan untuk selalu bangga terhadap film Indonesia. Bapak Kemala Atmojo juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada panitia IFF; yang sebagian besar merupakan mahasiswa, atas usaha mereka untuk mendukung dan memajukan industri perfilman Indonesia. Aktor dan sutradara Lukman Sari juga berkomentar bahwa ia sangat senang dan bersemangat untuk menghadiri acara IFF. Pasalnya, Banyak film-film yang dibintangi Lukman (e.g. Rectoverso, Laskar Pelangi, Sang Penari) yang ditayangkan pada IFF sebelumnya, namun baru kali ini ia bisa bekerja sama langsung dengan IFF.

IMG_3498.jpg

Selain itu, di dalam kegiatan press conference, Project Manager IFF 2015, Reinaldy Cahyo Baskoro, bersama dengan Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Bapak Triawan Munaf, serta Brand Ambassador IFF 2015, Chelsea Islan, resmi meluncurkan design baru IFF 2015. Desain yang baru ini - yang merupakan hasil dari kolaborasi fotografer Heru Suryoko, make up artist Ryan Ogilvy, dan tentu saja Chelsea Islan sebagai model - adalah simbol semangat dan kerja keras kami dalam menghadirkan sebuah pengalaman “Another Face of Indonesia” di dalam acara utama kami. Press conference IFF 2015 yang diadakan di Tugu Kunstkring Paleis, Menteng, Jakarta Pusat, telah berjalan dengan sukses. Semoga festival ini dapat menjadi inspirasi bagi para pelajar Indonesia untuk mencintai dan menghargai budaya perfilman Indonesia dan memperkenalkan industri film Indonesia ke kancah International. IFF akan diselenggarakan dari 9 sampai dengan 18 April 2015 di Australian Centre for the Moving Image (ACMI), Melbourne, Australia. Informasi lebih lanjut kunjungi iffaustralia.com. Article contributed by Elaine Regina, Andrew Nugraha Patty, and Syane Satyawirawan

244 views0 comments

Related Posts

See All
bottom of page