Artikel & Foto: Akbar Keimas Alfareza
Setelah internet semakin memasyarakat di negeri ini, Indonesia—karena jumlah penduduknya yang cukup signifikan, kerap digadang-gadang sebagai pengguna media sosial terbesar di seluruh dunia. Sebut saja Friendster yang sempat booming selama beberapa tahun lamanya di Indonesia, Multiply, Facebook yang hingga kini masih bertahan bahkan makin menggeliat, Path, Twitter, dan masih banyak lagi sosial media lainnya yang digunakan sebagai media eksistensi bagi masyarakat Indonesia. Mengingat keterlibatan masyarakat Indonesia yang cukup signifikan terhadap perkembangan sosial-sosial media yang ada hingga saat ini, maka tak berlebihan rasanya jika Indonesia, Jakarta, dipilih sebagai salah satu tuan rumah penyelenggaraan “Social Media Week” (SMW) 2015 yang diselenggarakan pada 23-27 Februari 2015.
Acara yang digelar di Pacific Place, Jakarta, ini tak ayal seakan menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh para perwakilan perusahaan sosial media dari seluruh dunia dengan para penggunanya di Indonesia. Dengan mengangkat tema “Empowering the Connected Class,” para perwakilan dari Path, Facebook, BuuzFeed, Linkedln, Social Bakers, dan Kurio didapuk sebagai pembicara mengenai seluk beluk media sosial.
Secara keseluruhan, ada sekitar 60 pembicara lokal maupun internasional serta lebih dari 20 komunitas yang berkumpul di SMW 2015. Pergelaran ini merupakan pertama kalinya Indonesia ditunjuk sebagai salah satu tuan rumah sejak SMW digelar pertama kali enam tahun lalu. Dan seperti yang sudah disinggung di awal, ditunjuknya Indonesia sebagai salah satu tuan rumah tak lain karena saat ini Indonesia merupakan negara dengan jumlah pengguna internet terbesar di Asia Tenggara dengan jumlah pengguna mencapai 72 juta jiwa. Di antara angka tersebut, sebanyak 93% tercatat aktif sebagai pengguna Facebook. "Jumlah mobile subscription yang aktif di Indonesia juga mencapai 282 juta-an. Dari angka tersebut 74% di antaranya digunakan untuk media sosial," kata Antonny Liem selaku ketua penyelenggara SMW yang juga merupakan CEO PT Merah Cipta Media saat konferensi pers SMW 2015 digelar pda 23 Februari 2015 di Pacific Place.
Hal ini menurut Antonny tak mengherankan jika mengingat kultur masyarakat Indonesia yang senang berkumpul. Hanya saja, Antonny menyayangkan penggunaan media sosial yang secara umum masih bersifat non-produktif. Padahal, kata Antonny, banyak cara untuk berkarya, memasarkan produk, menyelamatkan hidup manusia, serta mengubah opini dan kebijakan pemerintah lewat media sosial. Untuk itu, SMW diharapkan dapat mencerahkan masyarakat agar lebih bijak dalam penggunaan media sosial.
Penyelenggaraan acara ini juga ditanggapi positif oleh Vice President IT&Mobile Business Samsung Electronics Indonesia. "Kami senang event bertaraf internasional ini dapat hadir di Indonesia. Sebagai produsen smartphone, Samsung ingin terus berinovasi untuk mendukung penggunaan media sosial," Ujarnya. Selain Indonesia, acara bertaraf internasional ini juga digelar berbarengan di enam kota di dunia, yakni New York, Milan, Hamburg, Copenhagen, Lagos, dan Bangalore. Jika ditotal secara keseluruhan, selama 2015 SMW akan digelar dalam empat periode di 20 negara dan lebih dari 25 kota.