Artikel: Salihara | Foto: Witjak Widhi Cahya
Pameran ini adalah cara kita mengamati kembali perjalanan karya dan sosok seniman tembikar Keng Sien yang berpulang pada Maret 2014. Pameran ini akan memajang karya-karya dari awal kariernya yang tampak lebih barok dan arsitektural hingga karya-karya dari tahun-tahun terakhirnya yang kembali pada kesederhanaan. Sebuah kesederhanaan yang hanya didapat dari penguasaan keperajinan yang mumpuni setelah lama merambah, mendalami dan meninggi: sebuah makrifat.
Keng Sien belajar keramik di Staats Academie voor Schone Kunsten, Leuven, Belgia, 1976-1983. Ia lebih memilih berada di luar arus utama seni kontemporer di Indonesia dengan terus belajar, bermimpi dan mencipta di studionya, berkutat dalam proses panjang penasaran dan penemuan. Selamanya ia adalah seorang murid alam di “Universitas Tetirah dan Istirah,” hingga akhir hayatnya.