Artikel & Foto: Isthi Rahayu
Di tengah hujan badai yang menerpa Jakarta malam itu, reporter Seputar Event bersama ratusan orang yang memadati Auditorium Erasmus Huis dibuai oleh penampilan pianist dan violinist berbakat, Audrey dan Dainis, dalam sebuah resital persembahan Jakarta Conservatory of Music. Mendekati pukul 20.00 WIB, lampu di Auditorium Erasmus Huis pada 20 Maret 2015 mulai dipadamkan. Dan tak lama, dara manis bergaun biru memasuki panggung dengan senyum lebarnya dan langsung membuka resital malam itu dengan komposisi milik Johann Sebastian Bach, Chromatic Fantasy dan Fugue dalam D Minor BWV 903. Dara itu bernama Victoria Audrey Sarasvathi, yang telah bermain piano sejak usia tiga tahun. Sempat belajar piano di Jakarta Conservatory of Music, Audrey—begitu ia dipanggil, pun melanjutkan pendidikannya di Hochschule für Musik, Theater und Medien Hannover di kelas piano.
Selanjutnya, ia pun melanjutkan penampilannya dengan memainkan Piano Sonata No. 3 dalam B Minor, Op. 58 karya Frederic Chopin yang terdiri dari empat movement: Allegro maestoso, Scherzo: Molto vivace, Largo, dan Finale: Presto non tanto. Tepuk tangan meriah seketika memenuhi auditorium tatkala ia menyudahi permainannya pada komposisi tersebut.
Tak lama kemudian, Dainis Medjaniks yang saat itu mengenakan kemeja berwarna gelap pun memasuki panggung bergabung bersama Audrey. Dainis yang lahir dalam sebuah keluarga musisi menerima biola pertamanya pada usia tujuh tahun dan semenjak itu ia berlatih biola secara intensif hingga akhirnya mengenyam pendidikan di Hochschule für Musik, Theater und Medien Hannover.
Violinist yang pernah meraih a Youth Prize dari Lions Club Cloppenburg, Jerman, ini malam tersebut membuka penampilannya dengan membawakan kompisisi Violin Sonata No. 2 dalam A mayor Op. 12 yang terdiri dari tiga movement: Allegro vivace, Andante piu tosto allegretto, dan Allegro piacevole bersama Audrey.
Setelah rehat yang diberlakukan selama 15 menit, kini giliran Dainis yang mempertunjukan kepiawaiannya dalam memainkan biola. Ada dua komposisi yang ia bawakan secara solo pada malam itu, yaitu Violin Sonata No. 1 in G minor, BWV 1001 dalam dua movement: Adagio dan Fugue serta Paganiniana karya Nathan Milstein. Tak lama setelah gesekan biolanya usai, para penonton yang memadati auditorium pun langsung menyambutnya dengan tepuk tangan nan meriah.
Untuk menutup resital kali ini, Audrey dan Dainis berkolaborasi untuk memainkan komposisi Violin Sonata No. 1 dalam A Mayor Op. 13 yang terdiri dari empat movement: Allegro molto, Andante, Allegro Vivo, dan Allegro quasi presto. Keduanya memainkan komposisi tersebut dengan cemerlang yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari para penonton yang hadir di venue. Namun penonton bergeming, tak rela jika pertunjukan malam tersebut harus usai. Akhirnya, keduanya pun kembali dan mempersembahkan encore berupa komposisi Meditation karya Jules Massenet dan Die Schöne Müllerin karya Fritz Kreisler. Hujan deras sembari sesekali diselingi petir masih menerpa saat resital usai digelar. Namun begitu, cuaca yang cukup ekstrem tersebut tak dapat mengalahkan kegembiraan reporter Seputar Event karena sudah berkesempatan untuk menyaksikan penampilan dua orang musisi muda penuh talenta tersebut. Audrey dan Dainis, ditunggu penampilan kalian berikutnya!