top of page
Writer's pictureYudika Nababan

Kolaborasi Keroncong Lintas Generasi di GIK

Artikel & Foto: Isthi Rahayu

Kolaborasi Keroncong Lintas Generasi di GIK (1).JPG

Banyak orang beranggapan jika keroncong itu aliran lagu yang hanya diperuntukkan bagi orang-orang tua. Anak muda, cocoknya ya mendengarkan aliran lagu pop, rock, EDM, dan sebagainya. Bisa jadi, anggapan itu yang membuat kaum muda di Indonesia enggan untuk belajar mencintai aliran musik yang berasal dari tanah Jawa ini. Padahal, keroncong juga menyenangkan untuk didengar oleh segala rentang usia. Paling tidak, itu yang ada di benak reporter Seputar Event usai menyaksikan Keroncong Week persembahan Galeri Indonesia Kaya (GIK) pada 11 April 2015. Bekerja sama dengan Yayasan Keroncong Indonesia (YAKIN) yang diinisiasi oleh Sundari Sukotjo, Galeri Indonesia Kaya yang terletak di West Mall Shopping Town lantai 8 ini menyelenggarakan Keroncong Week dengan tema Keroncong Djoeara Noesantara (KEDJORA). Acara yang dilaksanakan selama enam hari ini menampilan musik keroncong yang diaransemen secara orisinil dan juga cross genre. Mengapa cross genre? Karena beberapa musisi yang meramaikan Keroncong Week juga berasal dari beberapa genre musik yang berbeda-beda, sebut saja pop, dangdut, jazz, bahkan rock. Penyanyi-penyanyi tersebut di antaranya Yana Julio, Dewi Gita, Ikke Nurjanah, Kunto Aji, Iman “J Rock,” Candil, Dira Sugandi, dan masih banyak yang lainnya. Selain menawarkan beragam genre, Keroncong Week juga menyajikan beragam tema. Secara keseluruhan, ada empat tema yang diusung pada Keroncong Week kali ini, yaitu Sejarah Keroncong, Tanah, Air, Perjuangan, dan yang disaksikan oleh reporter Seputar Event: tentang Cinta. Mendekati pukul 15.00 WIB, lobi di Galeri Indonesia Kaya sudah dipadati oleh calon pengunjung yang hendak menyaksikan Keroncong Week hari itu. Yang membuat reporter Seputar Event kagum, ternyata padatnya area Galeri Indonesia Kaya tak hanya diisi oleh calon penonton yang sudah berusia “matang,” namun juga penonton berusia remaja. Bertambah satu alasan, untuk menilik lebih jauh apa yang menarik dari pertunjukan sore itu sehingga remaja pun mau berdesakan antre untuk menyaksikan Keroncong Week. Pertunjukan sore itu dibuka oleh penampilan dari grup Keroncong Bale Art Project yang mengiringi suara emas Dewi dan Rizki. Berturut-turut alunan Dewi dan Rizki yang membawakan lagu “Hanya Satu”, “Keroncong Tanah Air” milik Sundari Soekotjo, dan “Bandar Jakarta” pun mengalun dengan manisnya. Pernah membayangkan lagu pop diubah menjadi irama keroncong? Jika saat itu Anda sedang berada di auditorium Galeri Indonesia Kaya, maka Anda pun akan sama terkesimanya dengan reporter Seputar Event. Sebagai lagu keempat, Rizki membawakan lagu “Cantik” milik Kahitna yang ternyata “asyik” ketika dibawakan dengan irama keroncong yang dilanjutkan dengan lagu “Panah Asmara” milik Afgan dan “When You tell me that You Love Me,” milik Diana Ross. Selanjutnya, momen yang ditunggu-tunggu pun tiba: penampilan diva keroncong Indonesia, Sundari Soekotjo. Wanita ayu yang juga berprofesi sebagai seorang dosen itu sore tersebut menampilkan lagu “Bengawan Solo” ciptaan Gesang yang pastinya kemudian diikuti oleh sing a long para penonton yang berada di auditorium. Ada pepatah yang mengatakan jika buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Paling tidak, itu yang tercermin dari penampilan lagu berikutnya: “Keroncong Kemayoran.” Pasti semua berfikir apa hubungan antara lagu “Keroncong Kemayoran” dengan pepatah tersebut. Jawabannya, karena Sundari Soekotjo menyanyikan lagu keroncong asal Betawi ini bersama anak semata wayangnya yang kini telah mengikuti jejak sang ibunda: Intan Soekotjo.

Kolaborasi Keroncong Lintas Generasi di GIK (7).JPG

Sesi kedua Keroncong Week bertema Cinta pun tiba. Kali ini, para pengunjung dihibur oleh grup musik Alunada yang dibuka oleh lagu “Di Bawah Sinar Bulan Purnama” yang mendayu-dayu. Namun ternyata tak selalu mendayu-dayu, lagu kerocong pun ada yang dikemas dalam aranseman yang “fun.” Contohnya saja lagu “Getuk” yang dibawakan oleh Sundari Soekotjo bersama Intan. Tak ayal, suasana auditorium jadi semakin meriah yang diselingi oleh suara penonton yang ikut bernyanyi bersama. Selanjutnya para pengunjung pun dihibur oleh lagu “Menghitung Hari” milik Krisdayanti, “Bandar Jakarta” yang kembali dibawakan namun dalam aransemen yang sedikit berbeda, dan lagu milik Armada, “Mau Dibawa Kemana.” Sundari dan Intan Soekotjo membawakan lagu keroncong? Pastinya kita sudah sering melihatnya. Namun bagaimana jika Kunto Aji yang bernyanyi lagu keroncong? Nah, ini istimewanya Keroncong Week. Bertujuan untuk mensosialisasikan musik keroncong kepada anak muda, maka sore itu para pengunjung pun diberikan kejutan dengan tampilnya Kunto Aji yang dikenal dengan lagu “Terlalu Lama Sendiri.” Sore itu ia membawakan lagu “Terlalu Lama Sendiri” yang diaransemen dalam balutan musik keroncong. Tak ayal, seisi auditorium pun langsung turut bersenandung bersama. Selanjutnya, Kunto Aji pun mempersembahkan penampilan istimewanya saat menyanyikan lagu “Jembatan Merah.” Dan sore yang cerah itu pun semakin sempurna dengan alunan lagu “I’m Not The Only One” milik Sam Smith yang langsung disambut dengan sing a long para pengunjung. Usai sudah Keroncong Week hari kelima digelar. “Merupakan kehormatan bagi saya untuk bisa tampil di Keroncong Week yang diselenggarakan oleh GIK bersama YAKIN. Bangga pastinya menjadi salah satu generasi muda yang ikut membudidayakan musik keroncong, yang merupakan musik asli Indonesia. Sudah semestinya kita merasa bangga terhadap segala aspek kebudayaan yang kita miliki,” pungkas Kunto Aji.

Kolaborasi Keroncong Lintas Generasi di GIK (4).JPG

Kolaborasi Keroncong Lintas Generasi di GIK (2).JPG
Kolaborasi Keroncong Lintas Generasi di GIK (8).JPG
Kolaborasi Keroncong Lintas Generasi di GIK (9).JPG
Kolaborasi Keroncong Lintas Generasi di GIK (6).JPG
Kolaborasi Keroncong Lintas Generasi di GIK (5).JPG
Kolaborasi Keroncong Lintas Generasi di GIK (3).JPG
Kolaborasi Keroncong Lintas Generasi di GIK (10).JPG

44 views0 comments
bottom of page