Artikel & Foto: Akbar Keimas Alfareza
Apa benar kita dapat berkeliling Indonesia hanya dalam waktu satu hari? Tentu saja! Di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), kita dapat menikmati keindahan budaya Indonesia melalui anjungan rumah adat dan gelaran budaya yang rutin diselenggarakan. Kini, setelah empat dasawarsa menyuguhkan keindahan dan keunikan Indonesia, TMII merayakan hari jadinya yang ke-40 dengan beragam acara, salah satunya adalah Pawai Budaya Nusantara yang diikuti oleh 34 provinsi di Indonesia. Pawai yang diselenggarakan pada 19 April 2015 tersebut dipusatkan di Plasa Tugu Api Pancasila dan menyuguhkan tari massal “Ratoeh Jaroe” dari Provinsi Nagroe Aceh Darussalam sebagai pembuka. Lalu ada penampilan 40 tim tabod dari Provinsi Bengkulu, serta penampilan grup kolintang dan Angklung. Tepat pukul 15.00 WIB, Plasa Tugu Api Pancasila telah oleh dipadati ribuan pengunjung yang ingin menyaksikan gelaran Pawai Budaya Nusantara. Terlihat begitu besarnya antusias penonton dalam mengikuti kegiatan ini. Tak hanya itu, ratusan jurnalis dan pewarta foto juga ikut tumpah ruah dalam perayaan HUT TMII tersebut. Tarian “Ratoeh Jaroeh” atau yang lebih akrab dikenal sebagai tari saman tersebut disajikan oleh 1.500 penari yang datang dari berbagai komunitas tari dan institusi, mulai dari tingkat SMP hingga universitas. Dan ketika tari saman usai digelar, Pawai Budaya Nusantara yang diikuti oleh 34 perwakilan provinsi di Indonesia ini pun digelar dengan mengusung ciri khas masing-masing kebudayaan daerahnya dengan totalitas yang tinggi.
Direktur Operasional TMII, Ade F Meyliala mengatakan jika untuk menyambut HUT TMII kali ini pihaknya menggelar pekan budaya yang dilaksanakan selama satu minggu penuh, mulai 13 hingga 20 April 2015. Selain menyelenggarakan berbagai hiburan menarik, pada acara puncak seluruh pengunjung TMII pun dibebaskan dari biaya tiket masuk. Gerimis halus yang mengiringi jalannya Pawai Budaya Nusantara tampaknya tidak mampu menyurutkan animo masyarakat dalam mengikuti gelaran ini. Namun sayang, banyak perwakilan provinsi yang merasa kecewa dengan panitia penyelenggara lantaran pembagian durasi tampil yang tak sama antara satu penampil dengan penampil lainnya. Hal ini sangat disayangkan, mengingat masing-masing peserta pawai sudah melalui proses latihan yang panjang namun tak dapat ditayangkan secara total karena keterbatasan durasi.
"Kita targetkan TMII sebagai wahana yang dapat memperkokoh jati diri budaya bangsa. Saat ini penetapannya sedang dikaji oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Puan Maharani. Jika kajian selesai maka penetapannya segera dilakukan," ujar Ade F Meyliala. Disebutkan Ade, saat ini TMII sudah ditetapkan sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Di mana seluruh ragam budaya sudah ada di dalam TMII. Masyarakat juga dapat menikmati suguhan budaya di setiap anjungan yang ada di tempat rekreasi budaya tersebut.