Artikel & Foto: Tommy Wahyu Utomo
Bagi penggemar seni bela diri pencak silat, mungkin nama Oong Maryono bukanlah nama yang asing lagi. Selain sukses mencantumkan namanya di kompetisi silat berskala internasional ia juga dikenal sebagai pelatih pencak silat yang melanglang buana hingga ke Thailand, Brunei Darussalam, Filipina hingga banyak negara Eropa. Tak hanya sebagai atlet dan pelatih, ia juga mengabdikan dirinya sebagai ilmuwan peneliti pencak silat agar sejarah olahraga yang ia geluti tersebut tak pudar dimakan zaman. Hal ini terbukti dengan beberapa buku yang ia terbitkan, salah satunya yang terkenal ialah “Pencak Silat Merentang Waktu” dan “Pencak Silat in the Indonesian Archipelago.” Tak hanya itu, ia juga aktif dalam organisasi silat multi bangsa PERSILAT (Persekutuan Silat Antarbangsa). Setelah berjuang keras melawan kanker usus buntunya, beliau meninggal dunia pada 20 Maret 2013. Dan untuk mengenang perjuangannya serta sebagai rasa hormat atas sumbangsihnya terhadap dunia pencak silat, orang-orang terdekat, keluarga, hingga teman seperjuangannya di pecak silat menyelenggarakan rangkaian acara “Oong Maryono Pencak Silat Award.“ Rangkaian acara tersebut akan dilaksanakan pada Agustus 2015 dan dibuka dengan konferensi pers yang diselenggarakan pada 8 Juni 2015 di Galeri Cemara 6, Menteng, Jakarta Pusat. Pameran patung ini bertujuan untuk menjaring para seniman patung yang akan membuat karya-karya pahatan bertema pencak silat. Pameran yang mengusung tema “Gerak Rasa dan Keindahan Bentuk dalam Pencak Silat” ini akan dikurasi oleh Dolorosa Sinaga, pematung sekaligus pengajar Fakultas Seni Rupa Intitut Kesenian Jakarta. Nantinya patung-patung yang dipamerkan akan dijual dengan harga yang ditentukan si pembuat patung dan 40% dari dana yang terkumpul akan digunakan untuk pelestarian dan penelitian terkait pencak silat. Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama Galeri Cemara 6, Dewan Kesenian Jakarta, Teater Koma, dan Rosalia Sciortino yang merupakan perwakilan Oong Maryono Pencak Silat Award sekaligus istri alm. Oong Maryono.