Artikel & Foto: Isthi Rahayu
Sore itu, 14 Juni 2015 tepat pukul 17.30 WIB, sebanyak 19 orang penari muda Indonesia berkumpul di gedung teater Ciputra Artpreneur. Mereka semua sudah bersiap, untuk menghadiri master class yang diselenggarakan oleh grup tari profesional asal Italia, Artemis Danza. Kehadiran mereka di sana tak sekadar mengikuti master class, namun mereka akan menjadi bagian dari kejutan yang dipersembahkan oleh Artemis Danza kepada para penonton yang akan menyaksikan pertunjukan opera La Traviata pada venue yang sama pukul 19.30 WIB. Ke-19 penari muda Indonesia ini akan menari bersama tujuh penari dari Artemis Danza di akhir pertunjukan opera yang ditulis oleh Giuseppe Verdi pada tahun 1853 ini. Pastinya, momen ini akan menjadi kesempatan yang langka sekaligus istimewa, para penari muda Indonesia dapat pula mempertunjukkan kemampuannya di hadapan para penonton bersama-sama dengan para penari bertaraf internasional ini. Tampak di antara para penari adalah Maura Munaf, yang juga merupakan putri dari Triawan Munaf selaku Kepala Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. “Walau cuma sebentar, tetapi berarti sekali karena bisa belajar teknik koreografi yang asing bagi saya,” ujar Maura Munaf ketika diwawancarai saat konferensi pers digelar saat pertunjukan La Traviata usai digelar. Master class ini memang secara khusus digelar oleh grup tari yang didirikan oleh Monica Casadei sejak 1994 ini. Diharapkan, pada kesempatan ini dapat terjadi pertukaran budaya antara para penari Artemis Danza dengan penari-penari muda Indonesia sehingga dapat meningkatkan kemampuan kedua belah pihak.