Artikel & Foto: Akbar Keimas Alfareza
Di hari ke-2 penyelenggaraannya, Forum World Music Salihara 2015 kali ini mempersembahkan Tribute to Trisutji Kamal. 6 Agustus 2015 malam di Gedung Teater Komunitas Salihara, konser yang dimulai tepat pukul 20.00 WIB tersebut, menjadi sebuah perayaan 79 tahun kiprah Trisutji Kamal di dunia musik. Musik-musik Trisutji yang kerap memadukan elemen musik gamelan dan budaya Islam dimainkan sejumlah musisi ternama seperti Iswargia R. Sudarmo (piano), Hazim Suhadi (piano), Rahman Noor (selo) dan I Ketut Budiasa (perkusi) dalam bentuk musik tradisional dengan menggunakan instrument yang berasal dari dunia barat.
Pada tiga lagu pembuka dimainkan deretan lagu Trisutji dari komposisi album Suita Idhul Adha (1997) yaitu ‘Impian Nabi Ibrahim’, ‘Qurban’, dan Kemenangan’. Nuansa musik barat abad ke-20 dipadukan dengan musik jaipongan, joget melayu dan nuansa musik Islam. Karya ini tercipta karena dipengaruhi oleh perubahan sikap hidup Trisutji dalam menekuni Islam secara intens pada awal 1990-an. Beranjak ke sesi selanjutnya, komposisi dari album Triologi (1997) karya komposer yang telah melahirkan lebih dari 200 komposisi ini pun dimainkan. Sejumlah nomor yang cukup akrab bagi penggemar musik kontemporer seperti ‘Ya Tuhan’, ‘Perjalanan’, dan ‘Reinkarnasi’ dimainkan dengan apik dan hadir dalam bentuk kolaborasi bunyi oleh Rahman Noor pada Selo, I Ketut Budiasa pada perkusi, serta diperindah dengan pembacaan puisi oleh Jimbarwana. Memainkan nomor ‘Wuquf di Arafah’, Iswargia R. Sudarno hadir dengan permainan solonya. Pianis yang sekaligus menjabat sebagai direktur musik Jakarta Conservatory Chamber Orchestra dan Jakarta Sinfonietta ini tampil memukau dengan atraksi mendentingkan pianonya langsung pada senar-senar nada. Setelah dipukau Iswargia, kini giliran Hazim Suhadi unjuk kebolehan, pianis Tanah Air yang telah menjuarai berbagai ajang kompetisi internasional seperti Beethoven Piano Competition dan Wisconsin Public Radio’s Young Artist Competition tampil apik melebur dentingan pianonya dengan permainan rebana. Setelah 90 menit penonton dihibur dengan beragam aksi memukau dari para musisi berkelas ini akhirnya nomor ‘Takdir’ yang merupakan mahakarya Trisutji jadi penutup manis di gelaran Forum World Music Salihara hari ke-2 ini. Malam berikutnya penampilan dari Sinta Wulur, Suarasama, dan Malacca Ensemble akan menjadi sajian Forum World Music Salihara 2015.