Sejak tanggal 2 Agustus lalu, London School of Public Relations Jakarta tengah menyelenggarakan rangkaian festival teater bertajuk The 15th LSPR Theatre Festival di Auditorium Prof. Dr. Djajusman dan performance hall Kampus B, LSPR, Jakarta. Acara tersebut diselenggarakan dari tanggal 2 Agustus sampai dengan 14 Agustus 2015. The 15th LSPR Theatre Festival merupakan acara yang diselenggarakan oleh The Department of Performing Arts Communication (Departemen Komunikasi Seni Pertunjukan) LSPR Jakarta. The 15th LSPR Theatre Festival menyajikan 12 produksi teater sebagai hasil karya akhir mata kuliah Introduction to Performing Arts Communication. Festival teater ini diselenggarakan sebanyak dua kali setiap tahunnya. The 15th LSPR Theatre Festival adalah hasil karya 12 kelas Performing Arts Communication (PAC) Batch 18. Jaka Tarub adalah tajuk drama yang ditampilkan oleh kelas 18-13A PAC Batch 18 LSPR Jakarta. Drama tersebut dipentaskan untuk umum pada tanggal 7 Agustus 2015 di Auditorium Prof. Dr. Djajusman. Jaka Tarub diproduseri oleh Widyadhari Anindita dan disutradarai oleh Nutiria Finariski dari kelas 18-13A. Drama tersebut dikemas dengan percakapan menggunakan bahasa Inggris dan digubah menjadi cerita komedi-romantis. Pada pukul 18.30, pementasan drama Jaka Tarub dimulai. Dalam drama tersebut terdapat beberapa gubahan yang berbeda dari cerita Jaka Tarub yang sering terdengar. Jaka Tarub kelas 18-13A menghadirkan Nawangwulan yang pemarah dan tidak cantik seperti bidadari lainnya. Pementasan tersebut dilengkapi dengan playback musik gamelan dan beberapa sound effect untuk meningkatkan suasana drama.
Pementasan Jaka Tarub adalah satu-satunya pementasan yang menggunakan cerita tradisional rakyat Indonesia pada The 15th LSPR Theatre Festival. Sebelumnya, karya-karya yang ditampilkan dalam festival tersebut merupakan adaptasi karya berbahasa Inggris seperti Helen Keller karya William Gibson, Groove-A-Rella karya TonniAnn Guadagnali, dan Someone to Remember, drama satu babak karya Ash Crestfelt. Jaka Tarub sengaja diangkat untuk menampilkan suasana yang berbeda dalam rangkaian festival tersebut. Dari sekian banyaknya cerita tradisional rakyat Indonesia, kelas 18-13A memilih drama Jaka Tarub dengan menyesuaikan cast. Drama tersebut dianggap paling cocok dengan individu dalam kelas. Pementasan tersebut dipersiapkan selama 3 bulan dan seluruh talent merupakan first timer yang sebelumnya tidak pernah berakting di atas panggung.
Selama satu jam lamanya penonton dihibur dengan cerita Jaka Tarub yang lain dari biasanya. Percakapan bahasa Inggris menambahkan kesan modern dalam drama sehingga terkadang diselipkan pula punch line yang sesuai dengan zaman. Jaka Tarub, yang diperankan oleh Bukie Basudewa Mansyur, ditampilkan sebagai orang yang pemalu dan kurang percaya diri. Adapun Nawangwulan, yang diperankan oleh Demie Elsawati, adalah tokoh yang keras kepala dan apa adanya. Perbedaan sifat kedua tokoh tersebut menambah kesan lucu dalam drama sehingga penonton tertawa melihat perilaku Jaka Tarub dan Nawangwulan. Pementasan Jaka Tarub tersebut akan diikuti oleh pementasan Heathers: The Musical pada tanggal 8 Agustus di Auditorium Prof. Dr. Djajusman, LSPR, Jakarta.