Artikel & Foto: Indraswari Pangestu
Beberapa tahun belakangan ini, industri makanan mulai beradu kreativitas untuk menyajikan menu yang unik dan disukai oleh banyak orang. Akan tetapi, nutrisi yang didapatkan dari makanan-makanan tersebut tak jarang kurang terjamin kualitasnya sehingga masyarakat kerap dihantui oleh bermacam penyakit, salah satunya adalah obesitas, yang membuat banyak orang harus menjalani diet ketat. Menyikapi hal tersebut, Italian Institute of Culture (IIC) Jakarta atau yang juga disebut dengan Pusat Kebudayaan Italia Jakarta menyelenggarakan sebuah seminar bertajuk “Nutrition and Problem in the Modern Diet” pada hari Selasa, 11 Agustus 2015. Seminar ini merupakan hasil kolaborasi antara Kedutaan Besar Italia untuk Jakarta, IIC Jakarta, Indonesia International Institute for Life Sciences, dan Slow Food Jabodetabek. Selain seminar, pada kesempatan kali itu juga diselenggarakan demonstrasi masakan sehat khas Italia yang dipersembahkan oleh Mamma Rosy. Tepat pada pukul 16.00 WIB, peserta seminar sudah meramaikan venue yang terletak di Jalan HOS Cokroaminoto 11, Menteng, Jakarta. Para peserta yang hadir disuguhi free welcome drink dari Lucaffe Coffee, berupa espresso asli dari Italia. Aroma kopi nan harum pun langsung menyeruak memenuhi venue. Setelah para peserta puas mencicipi kopi khas Italia yang terkenal sedap, seminar sesi pertama pun dimulai dan diisi oleh Ervina dari Indonesia International Institute for Life Sciences. Ervina membuka jalannya seminar dengan presentasi berjudul “Health and Nutrition Benefit of Traditional Gastronomy in Mediterranean Diet.” Materi yang ia bawakan menjelaskan tentang kombinasi antara sains dengan masakan sehingga dapat menghasilkan makanan yang baik untuk kesehatan dan jantung. Ia juga menyebutkan bahwa terdapat banyak kesamaan antara makanan Italia dan Indonesia, contohnya saja antara rendang dengan spageti. Saus spageti akan semakin memiliki cita rasa jika dimasak lebih lama, demikian halnya dengan rendang. Namun sayangnya, banyak makanan Indonesia yang menggunakan bahan makanan yang tidak sehat. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini Ervina memperkenalkan Mediterranean Diet, yaitu pola makan yang berasal dari daratan Mediterania dan salah satu bahan makanan yang dikedepankan pada pola makan ini adalah sayuran.
Sesi berikutnya disampaikan oleh Bibong Widyarti dari Slow Food Jabodetabek. Slow Food bergerak dalam bidang organic lifestyle sehingga mereka menyebut diri mereka sebagai “kontra fast food.” Organisasi yang telah melakukan ekspo di Kota Milan ini mengangkat tema “Save Biodiversity, Save the Planet,” yang intinya membahas tentang persilangan antara ilmu ekologi dan gastronomi. Selain itu, ia juga memperkenalkan Ark of Taste, yaitu gerakan yang mengangkat budaya dalam makanan. Dalam Ark of Taste, ia menyuguhkan berbagai informasi tentang makanan khas Indonesia yang unik dan hampir punah. Berbagai makanan tersebut antara lain Black Rice Karayan, pisang Cau Regan, Cingagoler Honey, Tengkawang Fat, Mountain Salts, dan Ubi Cilembu. Selain itu, Bibong Widyarti juga menginformasikan kepada para peserta yang hadir tentang bahan masakan apa saja yang masuk ke dalam daftar makanan Ark of Taste. Tak sekadar tahu bahan makanan apa saja yang bergizi, tentunya kita juga harus tahu bagaimana cara mengolah bahan-bahan makanan tersebut agar menjadi panganan yang sedap untuk disantap. Oleh karena itu, IIC pada sore hari itu juga menyelenggarakan demonstrasi masakan khas Italia yang dipersembahkan oleh Genuine Family Italian Restaurant, Mamma Rosy. Restoran yang berdiri sejak 2013 dan terletak di bilangan Kemang, Jakarta Selatan, ini menawarkan masakan rumahan khas Italia yang sehat dan bernutrisi. Sesuai dengan tema yang diusung, demo masak hari itu pun menggunakan sayur mayur sebagai bahan pokok yang diolah menjadi masakan yang tak hanya sehat tetapi juga lezat. Selain seminar “Nutrition and Problem in the Modern Diet,” IIC juga akan menyelenggarakan rangkaian acara lainnya, di antaranya adalah screening film besutan Riccardo Milani bertajuk “Piano Solo” yang akan digelar pada 21 Agustus 2015.