Kontributor foto: Akbar Keimas Alfareza, Prety Astiamelinda, Yuliana Hema, Eunike Dorothea | Video: Emma Domminica
Asean Youth Creative Industry Fair (AYCIF) telah usai dilaksanakan. Acara yang diselenggarakan selama 2 hari ini ternyata mampu menarik perhatian pengunjung, baik yang datang khusus untuk meramaikan AYCIF maupun mereka yang memang ingin bersantai di kawasan Kota Tua yang pada hari libur memang selalu ramai dikunjungi warga Jakarta, semua berbaur memeriahkan acara ini.
Beragam acara di tampilkan dalam AYCIF selama tanggal 29 dan 30 Agustus 2015 di kompleks Kota Tua Jakarta (Museum Sejarah Jakarta). Terselenggara 10 seminar edukatif dengan tema-tema menarik: movie, fashion, games dan lain-lain. Seminar-seminar ini tidak hanya mengundang insan kreatif dalam negeri tetapi juga luar negeri. Pada Movie Seminar, tim Seputar Event sempat berbincang sejenak dengan salah satu tokoh perfilman Indonesia, Nia Dinata. Beliau menyatakan sangat mendukung acara ini dan menyampaikan bahwa dengan adanya acara ini maka tercipta dialog antar negara ASEAN yang tentunya akan mendukung para film maker yang ingin mendistribusikan filmnya dan bertukar pikiran dengan tokoh perfilman dari negara ASEAN lainnya.
Sementara itu pada area yang dinaungi 2 tenda besar, tampak berbagai stand dengan berbagai hasil kerajinan yang berasal dari berbagai daerah. Stand Budidaya Situ Babakan menampilkan kerajinan kain dengan menggunakan pewarnaan alami, sementara stand Budidaya Sinabung memamerkan kerajinan hasil pembuatan kalung dari biji-bijian, tidak ketinggalan terdapat pula stand Lumintu Recycle Arts and Craft Community yang menyajikan kreasi daur ulang barang bekas menjadi mainan anak-anak, robot, mobil-mobilan, tas dan barang lainnya. Yang menarik pada stand Lumintu, pengunjung khususnya anak-anak diberikan kesempatan membuat mainan robot dengan memanfaatkan limbah barang tak terpakai. Hanya dengan membayar Rp.40,000 anak-anak yang sebagian didampingi orangtuanya dan bahkan mereka yang sudah dewasa tampak asik berkreasi, dan boleh membawa pulang kreasi mereka. Menjelang sore alunan musik mulai menghibur pengunjung. Musisi-musisi indie berusia muda menggetarkan panggung dengan menyuarakan idealisme mereka mengenai politik, pemerintahan yang bersih, menjalani hidup dengan kreatif hingga kepedulian lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya. Pengunjung tampak duduk bersantai di depan panggung, memadati halaman Museum Sejarah Jakarta. Keramaian ini terus berlangsung hingga malam meliputi kawasan Kota Tua, semakin malam semakin marak.
Harapan=harapan optimis pun melambung, semoga acara AYCIF yang terselengara berkat kerjasama Japan – ASEAN Integration Fund (JAIF), ASEAN Secretariat, Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI, dan UKM Center FEB UI, dapat memotivasi para insan muda Indonesia untuk semakin kreatif, mempunyai kepedulian sosial yang tinggi, berwawasan luas, kritis, berani menyuarakan ide-ide mereka untuk pembaruan dan kemajuan bangsa, dan yang lebih penting: mampu bersaing di tingkat ASEAN.