Dua generasi disatukan melalui pertunjukan wayang kulit Matajiwa X Matajiwo pada Sabtu, 26 September 2015 lalu. Bintaro Jaya Xchange Mall mempersembahkan sebuah lakon wayang kulit berjudul Karno Tanding yang dikemas secara eklektik dengan sentuhan modern. Grup Matajiwa menjadi penata musik dalam pertunjukan wayang kulit tersebut, sedangkan budayawan Sujiwo Tejo dipercaya sebagai dalang dalam lakon. Dengan memadukan musik rock dari Matajiwa dan gaya penceritaan lucu dari Sujiwo Tejo, lakon wayang kulit tentang Karno dan Arjuna tersebut menjadi sebuah lakon yang cocok untuk disaksikan berbagai generasi. Matajiwa membawakan lagu-lagu mereka yang mendukung lakon Karno Tanding, seperti lagu “Semesta”. Adapun Sujiwo Tejo mebuat lakon menjadi satir dengan memasukkan unsur masa kini dalam cerita. Beberapa kali singgungan mengenai gaya hidup masa kini dicetuskan oleh peran Dewi Kunthi maupun Karno. Lakon tidak hanya dikemas secara berbeda dengan musik rock dan gaya penceritaan dalang, tetapi permainan lampu juga telah dipikirkan dengan baik. Lighting menggunakan tiga spotlight putih yang tidak meng-cover keseluruhan kelambu, tetapi terfokus kepada masing-masing talent. Spot pertama diberikan kepada Sujiwo Tejo, yang kedua kepada Matajiwa, dan ketiga kepada dua orang sinden yang berada di sisi kiri panggung. Lain dengan pertunjukan wayang kulit lainnya, lampu yang digunakan tidak hanya lampu berwarna putih, tetapi juga terlihat adanya lampu lights up berwarna-warni yang mendukung suasana cerita. Pertunjukan tersebut juga mendapatkan bantuan dari Indah Sinta Nursanti dan salah satu gitaris ternama Indonesia, Donny Suhendra. Matajiwa X Matajiwo dipertunjukkan secara gratis di Bintaro Xchange Mall dan berhasil menarik berbagai kalangan orang dari para orangtua yang ingin menyaksikan pertunjukan wayang kulit, sampai anak-anak muda yang menunggu penampilan Matajiwa. Kedua generasi tersebut pun bersatu untuk menyaksikan lakon Karno Tanding Matajiwa X Matajiwo.