Kurang lebih 4500 penonton yang terbagi dalam 4 kelas yakni Festival, Gold, Platinum dan Diamond terpuaskan dengan penampilan maestro saxophone asal Amerika Serikat, Kenny G di Prambanan Jazz International Music Festival yang digelar di lapangan Candi Brahma, Komplek Candi Prambanan Yogyakarta, Jumat (16/10) malam. Kenny G saat jumpa pers, Kamis (15/10) mengaku dirinya sudah lebih dari 10 kali berkunjung ke Indonesia, namun baru pertama kali tampil di Kota Yogyakarta. Konser yang dimulai sekitar pukul 20:00 WIB diawali dengan penampilan Trisum (Tohpati, Dewa Budjana, Balawan, Echa Soemantri dan Indro Hardjodikoro) dilanjutkan penampilan saksofonis tanah air sekaligus Direktur Bank Jateng, Nano Tirta, dengan diiringi tarian Jawa memainkan lagu berjudul "Prambanan Mood". Penonton tiba tiba dikejutkan saat Kenny G, membuka penampilannya di Prambanan Jazz malam itu di tengah tengah penonton. Membawakan lagu instrumental “The Moment” dan berhasil membuat penonton terkesima dengan caranya memainkan saksofon.
Kenny G memainkan lagu-lagu hitsnya seperti Rainbow, Havana, What a Wonderful World, My Heart Will Go on (OST Titanic) dan Song Bird, kurang lebih selama 2 jam. Ditengah penampilannya, musisi berambut gondrong ikal itu mencoba berinteraksi menyapa penonton dengan bahasa Jawa bercampur bahasa Indonesia. "Maturnuwun Jogja. Terima kasih dan selamat datang. Maaf bahasa Indonesia saya tidak bagus. You understand that?", yang disambut riuh oleh penonton. Kenny G kemudian menambahkan “Malam ini, pertama kali saya datang ke Yogyakarta. Saya sangat senang berada di sini. This is not easy. Terima kasih atas kedatangannya," Setelah Kenny G pamit undur diri, pergelaran Prambanan Jazz malam itu ditutup dengan penampilan musisi tanah air Tompi dan Isyana Sarasvati, sebelumnya Tompi sempat membawakan lagu “Menghujam Jantungku” dilanjutkan dengan Isyana Sarasvati yang memainkan piano dan membawakan single “Tetap Dalam Jiwa” dan kemudian Tompi dan Isyana Sarasvati berduet membawakan lagu “Tak Pernah Setengah Hati". Konseptor Prambanan Jazz Festival, Bowo Bakar mengatakan, kehadiran Kenny merupakan bagian dari konsep menyatukan legenda Candi Prambanan sebagai warisan kebudayaan Indonesia dan Kenny sebagai legenda musik jazz dunia. Dengan tata panggung yang megah tanpa atap dan berlatar belakang candi Prambanan yang dirancang khusus oleh Art Director Agus Noor, menjadikannya akan tampak sebagai sebuah mahakarya musik dan seni bangunan sebuah candi akan bersatu. Anas Syahrul Alimi, dari Rajawali Indonesia Communication, selaku promotor, saat ditemui tim seputarevent mengatakan, “Melihat antusiasme penonton di Prambanan Jazz tahun 2015 ini, maka Prambanan Jazz akan menjadi annual event musik jazz di kota Jogja”.