top of page

Nyonya Nomor Satu

Writer's picture: Yudika NababanYudika Nababan

Jakarta, 27 - 28 November 2015 Indonesia Kita merupakan sebuah program yang dibentuk dari kesadaran terhadap ragam budaya Indonesia yang begitu kaya. Berangkat dari kesadaran ini, Program Indonesia Kita senantiasa ingin menjadikan panggung teater dan pentas seni budaya sebagai rumah, sebagai tempat bertemu dan berkumpul masyarakat untuk mengapresiasi seni budaya dan keberagaman yang ada di antara kita. Selama kurun waktu 2011 – 2015 Indonesia Kita telah mempertemukan seniman-seniman tradisional dari berbagai etnik di tanah air untuk berkolaborasi bersama sejumlah artis dan tokoh masyarakat dalam satu panggung dalam lakon : Laskar Dagelan, Beta Maluku, Kartolo Mbalelo, Kutukan Kudungga, Mak Jogi, Kadal Nguntal Negoro, Jogja Broadway, Kabayan Jadi Presiden, Maling Kondang, Nyonya Nyonya Istana, Orde Omdo, Matinya Sang Maestro, Semar Mendem, Roman Made In Bali, Tabib Dari Timur, Sinden Republik serta Datuk Bagindo Presiden. Sejumlah tokoh yang telah berpartisipasi di dalam program Indonesia Kita antara lain: Hanung Brambatya, Sujiwo Tejo, Mahfud MD, Pramono Anung, Marzuki a.k.a Kill The DJ, Didi Nini Thowok, Indro Warkop, Olga Lidya, Didi Petet (alm), Effendi Gazali, Oppie Andaresta, Nirina Zubir, Happy Salma, Balawan, Ayushita, Jecko Siompo, Soimah, Sruti Respati, Endah Laras, Ian Antono, Jajang C. Noer dan Lukman Sardi. “Selama ini, melalui pentas-pentas Indonesia Kita, kami mencoba memahami kembali Indonesia sebagai sebuah proses panjang berbangsa dan bernegara melalui jalan kesenian serta kebudayaan. Sebagai sebuah proses dialog, kami selalu mengajak para seniman untuk berkolaborasi,” ujar Butet Kartaredjasa, penggagas ide Indonesia Kita. Dan menjelang akhir tahun 2015 Indonesia Kita akan mementaskan karya ke 18 dengan rancangan sebagai berikut: Program Indonesia Kita Edisi 18 Tema : Monumen Kenangan Judul Pentas : Nyonya Nomor Satu Jadwal : Jumat – Sabtu, 27 – 28 November 2015 - Pukul 20.00 WIB Venue : Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jl. Cikini Raya 73, Jakarta Pusat Tim Kreatif : Butet Kartaredjasa, Agus Noor, Djaduk Ferianto Pemusik : Sinten Remen Pendukung :Titiek Puspa, Koes Hendratmo, Happy Salma, Tarsan, Cak Lontong, Susilo Nugroho, Yu Ningsih, Akbar, Trio GAM (Gareng, Joned, Wisben), Kelompok Duta Cinta Indonesia, dll. Tentang Nyonya Nomor Satu

Kisah Nyonya Nomor Satu berlatar belakang kelompok tonil/stamboel komedi yang mulai bangkrut. Para bintang-bintang lama di kelompok itu mulai gelisah, karena kini mereka bagai hanya tinggal sebagai sebuah monumen kenangan. Sementara mereka terus berusaha untuk tetap eksis dalam dunia hiburan panggung. Di tengah situasi yang menggelisahkan seperti itu, muncul mantan pemain yang pernah ikut dalam kelompok Stamboel Komedi itu. Kemunculannya membuat kaget: karena kini ia telah kaya raya. Dia selalu menganggap dirinya sebagai “Nyonya Nomor Satu”, selalu ingin menjadi yang utama dan menjadi primadona. Padahal dulunya, saat ikut kelompok Stamboel Komedi, dia hanya selalu kebagian peran-peran kecil, sebagai jongos atau pembantu. Tapi kini ia mau menolong menghidupkan kembali kelompok kesenian itu dengan satu syarat: ia menjadi pemeran utama, bahkan ia yang akan mengatur semua cerita dan lakon. Dengan kekayaan dan uang yang dimilikinya, ia merasa bisa mengatur segalanya. Bahkan untuk membuktikan bahwa ia hebat dan berbakat, ia mengatur agar memanggil para bintang lama seperti Titiek Puspa, dll untuk sepanggung dengannya. Nyonya Nomor Satu itu diperankan oleh Yu Ningsih. Ia yang dulunya batur dan jongos di kelompok itu, kini menjadi yang paling berkuasa. Sementara itu, ada tokoh calon primadona yang lebih disukai, dan diharapkan akan menjadi bintang di kelompok itu. Gadis cantik dan berbakat yang diperankan Happy Salma. Tetapi Nyonya Nomor Satu tak suka. Maka persaingan antara keduanya pun diam-diam terjadi. Maka perebutan peran sebagai primadona bercampur aduk dengan perebutan kisah cinta. Bahkan kisah cinta yang dulu terjadi antara Nyonya Nomor Satu dan pemimpin tonil (Susilo Nugroho), dan seorang bintang lelaki (Tarsan) muncul kembali. Dengan segala kekayaan yang dimilikinya, Nyonya Nomor Satu merasa berhak mendapatkan cinta itu. Kisah cinta yang ruwet justru membuat suasana di kelompok itu makin kusut. Ada upaya permainan dukun, jampi-jampi, bahkan intrik-intrik antar pemain yang membuat situasi bertambah konyol dan kocak. Hingga akhirnya, di akhir kisah, terbongkarlah semua rahasia yang selama ini ditutup-tutupi, siapakah sebenarnya Nyonya Nomor satu itu (yang punya banyak suami, yang sukses dengan semua kekayaannya), dan siapa sesungguhnya gadis calon primadona itu: yang tak lain adalah anak Nyonya Nomor Satu yang pernah dibuangnya. Informasi & Reservasi Tiket : Kayan Production & Communication 0838 9971 5725 / 0856 9342 7788 www.kayan.co.id HTM Nyonya Nomor Satu: PLATINUM Rp. 500.000, VVIP Rp. 300.000, VIP Rp. 200.000 BALKON Rp. 100.000 Jangan kapok menjadi Indonesia, terima kasih.

23 views0 comments

PARTNERS

TENTANG SEPUTAREVENT.COM
 
Seputar Event adalah media publikasi online yang berkaitan dengan event : informasi, tips, review, interview tokoh, komunitas, lowongan kerja dan berita-berita event lainnya.
 
Alamat: The Archade Permata Hijau, Jl Raya Pos Pengumben No 1 B, Jakarta, Indonesia | Email: redaksi@seputarevent.com | © 2014-2022

  • White Twitter Icon
  • White Instagram Icon
  • White Facebook Icon
  • White YouTube Icon
bottom of page