Sebuah perkawinan antara seni rupa dan fashion telah dilakukan oleh seniman asal Yogyakarta, Eko Nugroho, dan brand eklektik dari Ari dan Sari Seputra, MAJORMINOR. Mereka berkolaborasi untuk menghasilkan koleksi yang melampaui batas tolok ukur “sekadarnya” dalam usaha penggabungan seni rupa dan fashion. Eko Nugroho dan MAJORMINOR meluncurkan look baru mereka pada hari Sabtu lalu, tanggal 21 November 2015, di Komunitas Salihara. Eko Nugroho—yang khas dikenal dengan gambarnya yang menonjolkan motif kawung sisik ikan—menjadikan fashion sebagai media untuk melabuhkan karya-karyanya kali ini. Sebelumnya, ia telah bekerja sama dengan brand kondang asal Prancis, Louis Vuitton, untuk membuat sebuah scarf yang menunjukkan keragaman mitologi Indonesia. Kali ini, “mata” Eko Nugroho juga dipajang dalam bentuk pakaian siap beli yang didesain oleh MAJORMINOR (Eko Nugroho juga kerap dikenal dengan kekhasan menggambarkan mata dalam karya-karyanya). MAJORMINOR sendiri beralih dari color-blocking ke embroidery untuk mendukung percobaan kolaborasi mereka dengan seni rupa. Pada hari yang sama, Eko Nugroho juga membuka pameran tunggalnya yang bertajuk “LANDSCAPE ANOMALY” di Galeri Komunitas Salihara. Pameran tersebut adalah hasil dari dekonstruksi terhadap ornamentasi Nusantara.Ia mencoba untuk memikirkan konotasi sosial-politik lewat pemandangan desa dan kota. Pameran tersebut dibuka untuk umum mulai tanggal 22 November 2015—21 Desember 2015, pukul 11.00—20.00 (Minggu 11.00—15.00) di Galeri Komunitas Salihara.
top of page
bottom of page