“Mungkin kita memang berbeda-beda, tetapi perbedaan itulah yang membangun Indonesia. Cintailah Indonesia atas perbedaannya!” Gangstarasta mempropagandakan ideologi Unity in Diversity dalam penampilannya di Alseace 2016 kemarin sore (21/2). Grup tersebut menjadi salah satu grup yang paling banyak menyampaikan nilai-nilai kemanusiaan dalam penampilannya. Tidak heran jika musik reggae dari Gangstarasta masih digandrungi hingga kini. Penampilannya tidak hanya sekadar membawakan musik, tetapi juga ajakan untuk berbuat kebaikan. Gangstarasta adalah satu dari sembilan guest stars yang tampil dalam acara pentas seni sekolah Alseace 2016. Dilaksanakan di lapangan parkir Ocean Park, BSD City, Alseace adalah ajang olahraga, seni, dan musik tahunan yang diselenggarakan oleh SMA Al-Azhar BSD. Papergangster sukses membuka rangkaian guest stars penutupan Alseace 2016 dengan teriakan yang menggelegar. Musik metal atau hardcore yang sangat digandrungi remaja pada kisaran tahun 2007-2012 kerap berusaha untuk menaikkan pamornya lagi. Acara pentas musik Alseace menjadi salah satu tujuan grup-grup tersebut karena Alseace menyediakan spot untuk genre yang berbeda-beda. Set guest star yang disuguhkan oleh Alseace 2016 sungguh unik. Di dalamnya terdapat grup metal/hardcore, reggae, rock n roll, punk, dan juga pop. Akan tetapi, semua penonton tetap bersatu untuk mendengarkan musik-musik tersebut tanpa memperlihatkan adanya kesenjangan. Paper Gangster, Sweet As Revenge, dan Burgerkill menjadi representatif musik “keras” seperti metal, hardcore, death metal, maupun screamo. Hebatnya, penonton tetap ramai dan sangat antusias untuk menonton konser. Rasanya, di dalam kalangan penonton grup-grup “keras” ini tidak ada yang mempersoalkan isu “polisi skena” yang kerap muncul di gigs skena independent. Semua penonton berdansa dan melakukan moshpit dengan tetap aman. Sedikit kericuhan kecil justru terjadi ketika grup Tipe-X bermain. Musik Ska yang identik dengan Jamaika dan “kesantaian” justru tidak menjamin penonton akan ikut santai. Tahun ini, Alseace 2016 membawakan tema “Provision of Clean Water”. Jika dialihbahasakan, tema tersebut memiliki makna “Penyediaan Air Bersih”. Alseace 2016 secara langsung mengajak masyarakat untuk meningkatkan perhatian terhadap lingkungan—terutama terhadap kesediaan air bersih—lewat pentas seni sekolah. Penghasilan yang didapatkan dari tiket festival musik akan disalurkan ke penyediaan air bersih untuk Indonesia. Tujuan yang baik ini diiringi oleh grup-grup yang membawa nilai-nilai dalam performanya pula. Seperti yang telah disebutkan di atas, Gangstarasta mengajak penonton untuk menghargai perbedaan, sedangkan grup Burgerkill mengajarkan untuk bersenang-senang tanpa adanya perkelahian. Grup Pee Wee Gaskins pun membawakan lagu “Dari Mata Sang Garuda” yang menunjukkan kecintaan terhadap Indonesia. Overall, pentas seni Alseace 2016 membawa banyak nilai kebaikan. Sejak acara dibuka oleh guest star pertama (Paper Gangster) pada pukul 13.00 sampai acara ditutup oleh Isyana Sarasvati pada pukul 21.00, venue tetap ramai dan damai. Hal tersebut menjadi kesuksesan acara pensi yang terkadang berujung kepada perkelahian (kecil maupun besar).
Alseace 2016 menyuguhkan Paper Gangster, Sweet As Revenge, Gangstarasta, FSTVLST, Pee Wee Gaskins, Sore, Burgerkill, Tipe-X, dan Isyana Sarasvati. Selain guest star utama, Isyana Sarasvati, grup-grup lainnya memiliki audience yang membludak. FSTVLST kebanjiran moshing penggemarnya, seperti halnya Begundals (fans Burgerkill) yang membuat circle pit dengan asyik. Jika terjadi keributan, keamanan sudah siap dengan polisi dan TNI yang membawa water cannon. Acara ditutup dengan Isyana Sarasvati sebagai the main guest star. Penonton sukses dibuat galau dan baper. Tidak dibedakan atas kecintaan terhadap pop punk, metal, atau reggae, akhirnya seluruh penonton menonton penampilan Isyana Sarasvati dan bernyanyi bersama. Pensi kerap digunakan oleh grup-grup untuk menunjukkan karyanya. Meskipun memiliki genre yang berbeda-beda, musik adalah bahasa universal yang dapat dinikmati semua kalangan. Budaya pensi sekiranya dapat dilestarikan agar anak bangsa terus diberi kesempatan untuk berkarya.