Kelompok musikalisasi puisi asal Kampus Perjuangan Universitas Indonesia, SASINA, tampil memukau pada Kamis malam, 18 Februari 2016 lalu menyajikan sejumlah karya musikalisasi puisi dalam perhelatan malam sastra di ZonaIde Cafe, Jakarta Barat. Deretan puisi dari berbagai generasi penyair kondang Tanah Air ditampilkan dengan aransemen yang begitu segar. Tepat pukul 20.00 WIB, kelompok musikalisasi yang digawangi oleh para civitas akademika Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia tersebut membuka penampilan mereka dengan membawakan musikalisasi puisi ‘Kepada Siapa Serbuk Kayu Merindu’ karya Rebecca Kezia salah satu alumnus mereka, yang dilagukan oleh Hendi Yusuf. Nuansa syahdu tercipta seketika kala larik puisi yang begitu indah dikolaborasikan dengan deretan nada-nada yang tidak biasa. Puisi ‘Kau Pernah di Sini’ goresan penyair besar Soebagio Sastro Wardoyo juga dibawakan begitu apik. Pada nomor ini, music director SASINA, Sergius Derick Adeboi mengungkapkan bahwa pemilihan nada dan ritme yang ia ciptakan untuk puisi tersebut pada proses kreatifnya lebih kepada penyesuaian atas latar suasana puisi. Tidak bisa dipungkiri, kecintaan Derick pada karya sastra Indonesia telah membawanya untuk belajar memahami dan memaknai berbagai karya sastra secara mendalam. Ia mencoba masuk ke dalam sekaligus menjadi bagian dari karya tersebut agar dapat menginterpretasikan karya dengan tepat. “Konsep kami sederhana, musik itu dinamis, puisi dan musik sebagai kesatuan. Sebelum ada puisi, ada syair yang musikal." Ungkap Derick saat ditanya perihal konsep bermusik Sasina usai penampilannya di ZonaIde Cafe, Jakarta Barat.
Ia mengemukakan setiap menggarap karya musikalisasi puisi selalu berupaya menginterpretasi sekuat mungkin suatu puisi tanpa membatasi diri. Ia menyebut pentingnya generasi muda semakin kuat kesadaran untuk memahami musikalisasi puisi. "Melalui karya, kami memberi kabar bahwa ada hal-hal lain yang belum pernah dimengerti orang lain, kita bisa mengukur diri, menempatkan diri di mana kita dapat menggambarkan tentang peristiwa yang kita mengerti lebih awal, bisa diterima dengan hati, bukan dengan mulut atau telinga," ujarnya. Total ada enam karya musikalisasi puisi yang dibawakan oleh kelompok yang bernaung di bawah bendera Ikatan Keluarga Sastra Indonesia FIB UI tersebut. Nomor lain yang dibawakan antara lain; ‘Kepadamu’ karya Helvy Tyana Rosa, ’Opera Aksara’ milik Andi Gunawan, ‘Doa Bunda’ oleh Catra Ditya dan ‘Batu di Dasar Kali’ karya Kriapur.
Gelaran Malam Sastra sendiri dipersembahkan oleh ZonaIde Cafe, sebuah cafe sekaligus tempat berkumpul yang mewadahi beragam aktivitas seperti seni, budaya, diskusi dan seminar. Tujuan didirikan ZonaIde Cafe sendiri tentunya untuk menjadi sebuah tempat yang mampu memberikan kenyamanan bagi setiap individu untuk berkumpul dalam merancangkan ide atau proses kreatifnya, tentunya juga dengan mengedepankan sajian kuliner yang lezat dengan harga yang ekonomis. Bagi Anda yang ingin mengenal lebih jauh tentang kelompok musikalisasi puisi Sasina dapat mengunjungi laman sosial media mereka pada twitter @sasina_ dan instagram @sasina_iksiui, serta kenali ZonaIde lewat laman instagram @zonaide.