Java Jazz Festival (JJF) yang telah memasuki gelaran ke-12 pada tahun 2016 ini, pada Jumat, 4 Maret 2016, di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, kembali berhasil menyajikan sebuah pengalaman festival musik spektakuler yang tak terlupakan. Hajatan akbar para pecinta musik jazz ini sukses memukau mata dunia oleh sederet artis lokal maupun internasional yang dihadirkan oleh Java Festival Production selaku promotor. JJF 2016 kembali mengangkat budaya Indonesia ke tengah pentas internasional dengan tajuk "Exploring Indonesia" yang mengedepankan budaya Tana Toraja sebagai tema desain utama. Terpilihnya desain ini tetap bertujuan untuk memperkenalkan Indonesia di mata dunia, tapi kali ini melalui kemasan yang berbeda. Dengan tema “Exploring Indonesia”, JJF mencoba untuk mengutamakan nama-nama yang baru kali ini tampil di Java Jazz. Tampaknya strategi ini cukup berhasil, karena banyak musisi-musisi lokal baru yang mampu membius penonton dengan karya dan penampilannya. Namun satu hal yang pasti dalam penyelenggaraan JJF 2016, bahwa selama 12 tahun pelaksanaannya, seakan tidak menyurutkan antusias penonton untuk tetap hadir dan berpesta di salah satu hajatan akbar dunia ini. Hal ini terbukti dengan antusias penonton yang terlihat memadati JIExpo, termasuk di salah satu panggung utama, TEBS HALL di D1 kemarin. Di hari pertama, TEBS Hall menyajikan tiga musisi jazz dunia, yaitu Boney James, Candy Dulfer, dan Orquesta Buena Vista Social Club. Tepat pukul 18.30 WIB, Boney James, seorang produser sekaligus pemain saxophone jazz dunia yang pernah menyabet Grammy Award sebanyak empat kali (Best Pop Instrumental Album, 2001, 2004, 2014 and Best Traditional R&B Performance, 2009), langsung memukau para penonton dengan atraksi saxophone-nya. Boney membuka penampilannya dengan nomor-nomor pada album Send One Your Love yang dilanjutkan dengan membawakan nomor Shine yang ia rilis pada 2006 silam. Dalam penampilannya malam itu di TEBS Hall, ia juga membius penonton lewat aksinya pada nomor "No Rhyme No Reason" sebuah karya yang ia kerjakan bersama rekannya Kelly Price dan tentunya lagu fenomenalnya bersama George Duke "Bring Me Joy". Nomor lain yang dibawakan Boney malam itu adalah ‘Happy Home’, ‘This Christmas, ‘I Still Dream’, ‘Sweet Thing’, ‘Innocence’ ‘Are You Ready?’, ‘Get Lonely’, ‘R.S.V.P.’, ‘Grazin', dan ‘In the Grass’. Setelah memulai penonton dengan aksi Boney James, TEBS Hall kembali menghadirkan musisi smooth jazz kenamaan dunia, Candy Dulfer. Tepat pukul 20.45 WIB, wanita kelahiran, Amsterdam, 19 September 1969 silam ini membawakan smooth jazz dengan goresan funk dan nu jazz sebagai genre musik yang diusungnya. Saxophonist yang pernah tampil di North Sea Jazz Festival dan bergabung bersama kelompok jazz Rosa King’s Ladies Horn Section di tahun 1982 ini membawakan sejumlah nomor dari album terbarunya, sebut saja Funked Up & Chilled Out, Crazy, tentunya karya yang melambungkan namanya pada 1990: Saxuallity. Pada akhir sajian JJF 2016 di TEBS Hall ditutup apik oleh Orquesta Buena Vista Social Club pukul 23.00 WIB. Band fenomenal asal Havana, Kuba, ini merupakan band berisikan 13 musisi Kuba yang luar biasa sebagai perintis musik jazz di Tanah Kuba. Nama band yang dibentuk di akhir tahun 90-an ini diambil dari nama dari sebuah social klub di Kuba. Kisah perjalanan mereka bahkan dijadikan film dokumenter yang masuk nominasi film dokumenter terbaik dalam Academy Awards pada tahun 2000. Grup musik yang pernah redup akibat konflik pemerintahan Kuba dan akhirnya besar kembali pada tahun 1990 tersebut malam lalu membawakan sejumlah nomor andalannya dari album pertama mereka pada 1997 bertajuk Buena Vista Social Club. Mereka juga memainkan sejumlah nomor dalam lost and found besutan Nonesuch Records. Kemeriahan dan sajian spektakuler TEBS Hall di Java Jazz Festival 2016 masih akan terus berlanjut hingga 6 Maret 2016 mendatang. Hari ini, 5 Maret 2016, TEBS Hall akan menghibur para pecinta musik jazz dengan penampilan Ron King Big Band, B3, dan Gleen Wass. Tidak sampai disitu, pada penutupan Java Jazz 2016 TEBS Hall juga akan mendatangkan kolaborasi Erwin dan Gita Gutawa, Bad Bad Not Good, dan Topeng Jazz: Dwiki Dharmawan & His Polish Friends. So, kami tunggu kehadiran jazzer semua di JJF 2016 malam ini dan besok.