Tak terasa, pada 6 Maret 2016, perhelatan akbar tahunan Java Jazz Festival 2016 sudah menginjak hari terakhir. Selama tiga hari pelaksanaannya, JIExpo yang terletak di Kemayoran seakan menjadi lautan manusia, yang datang tak hanya dari Jakarta saja, namun juga dari luar kota bahkan luar negeri. Sosro sebagai salah satu sponsor yang mendukung terwujudnya perhelatan akbar ini pun seakan tak berhenti menyajikan keseruan bagi para jazzer yang memadati JIExpo. Hadirnya Tehbotol Sosro dan juga Tebs Lounge dengan beragam aktivitasnya membuat event yang digelar sejak 4 Maret 2016 tersebut semakin penuh warna. Tebs Tea with Shocking Soda melalui TEBS Hall nya di hari ketiga ini juga turut menghibur para penonton yang hadir melalui tiga penampil yang pastinya sudah tak asing lagi di telinga para pengunjung: Erwin Gutawa & Gita Gutawa, BadBadNotGood, dan juga Dwiki Dharmawan. Memasuki pukul 14.30, TEBS Hall langsung dipadati oleh para pengunjung Java Jazz Festival yang sudah mendatangi JIEXpo sejak siang. Hadir di atas panggung adalah Erwin Gutawa & Gita Gutawa yang mempersembahkan Di Atas Rata-Rata with Erwin Gutawa Big Band. Di Atas Rata-rata pada dasarnya merupakan proyek musisi legendaris Erwin Gutawa dan putrinya, Gita Gutawa, yang berangkat dari keyakinan mereka bahwa Indonesia mampu melahirkan bibit-bibit luar biasa yang perlu dikembangkan dan diapresiasi, sehingga dapat menciptakan penyanyi-penyanyi generasi muda dari seluruh penjuru Indonesia dengan talenta yang luar biasa. Nah, pada momen Java Jazz Festival 2016 lah, anak-anak tersebut diperkenalkan dan membawakan lagu-lagu baik dari Indonesia maupun mancanegara. Maka siang itu, Di Atas Rata-Rata menerangi TEBS Hall dengan lampu berwarna merah dan putih yang melambangkan bendera Indonesia dan kebanggaan terhadap musik dari tanah air. Beberapa bahkan berupaya untuk menggabungkan budaya musik tradisional Indonesia, sinden dan nyanyian Melayu, dengan musik jazz. Paduan tersebut menghasilkan ambience yang haru di TEBS Hall. Semua penonton pun berdiri untuk menghargai usaha yang sangat baik tersebut. Ketika matahari sudah mulai condong ke barat, TEBS Hall pun kembali meriah dengan penampilan band asal Toronto, Kanada, BadBadNotGood atau yang seringkali dipanggil dengan BBNG. Pada kesempatan ini, trio yang terdiri dari Matthew Tavares, Chester Hansen, dan Alexander Sowonski tersebut membawakan tracks hip-hop nan atraktif. Sebagai penutup rangkaian penampil di TEBS Hall, Topeng Jazz: Dwiki Dharmawan & His Polish Friends hadir dengan membawa nuansa yang baru pada gelaran Java Jazz Festival 2016. Topeng Jazz membawakan lagu instrumentalis jazz dengan sentuhan gamelan. Tak disangka, ternyata musik khas negeri yang diselipkan pada pertunjukan Topeng Jazz mendapat sambutan yang sangat meriah dari para penonton. Agaknya, tema yang diusung Java Jazz 2016 kali ini, “Exploring Indonesia”, mendapat apresiasi yang cukup tinggi dari para penonton. TEBS Hall telah membuat masyarakat bercermin, bahwa Indonesia harus bangga dengan musiknya, dan untuk itulah upaya-upaya harus dilakukan untuk menyaingi musik modern. Tidak hanya dari sisi musik, masyarakat juga dapat bangga dengan produk asal Indonesia, seperti contoh; memakai shade batik dalam corak pakaian, meminum teh soda asli Indonesia, dan belajar musik tradisional Indonesia. TEBS Hall, dalam hal ini, telah berupaya untuk melakukan upaya tersebut. Nikmati musik Indonesia di Java Jazz Festival 2016 dengan sebotol shocking soda asal Indonesia.
top of page
bottom of page