Siang itu, satu jam sebelum konser Di Atas Rata-Rata 2 dimulai, anak-anak--yang merupakan sebagian besar penonton--sudah menunjukkan antusiasmenya. Hiruk-pikuk lobi Artpreneur Ciputra World, Jakarta, dipenuhi dengan canda tawa anak-anak yang menunggu dibukanya pintu area konser. Semangat yang menggebu-gebu terpancar jelas dari setiap penonton yang hadir. Tepat pukul tiga sore konser digelar. Sebagai pembuka, penonton disambut dengan orkestra pimpinan Erwin Gutawa yang dilanjutkan dengan lagu “Aku Anak Indonesia” dan “Jangan Remehkan” yang dinyanyikan oleh seluruh anggota DARR 2. Setelah itu ada Kafin dari Bandung tampil membawakan lagu “Tangga Nada” dengan irama jazzy Kafin juga memainkan piano dengan terampil. Rafi Daeng, seniornya dari Di Atas Rata-rata generasi 1 kemudian muncul menemaninya dalam duet lagu “Layang-Layang”. Disusul dengan Nada yang menyanyikan lagu “Hikayat Malin”, menggantikan suasana jazz dari Kafin dengan nuansa Melayu. Dengan suaranya yang mengayun merdu, Nada juga membawakan lagu keroncong legendaris “Bengawan Solo” bersama Woro dari DARR generasi 1. Nuansa melayu kemudian berganti suasana “keputerian” dengan munculnya Shaquilla yang menyanyikan “Abrakadabra” dengan suara soprannya. Clara Nadia, pemain biola cilik berbakat kemudian naik panggung mengiring lagu kedua Shaquilla; “Kupu-Kupu”. Pasangan kakak-adik Oliv-Ola tampil berikutnya dengan duet “Tak Terpisahkan” mereka juga berkolaborasi bersama Noni Dju dari DARR generasi 1 membawakan dua lagu ber-genre pop.
Lyodra sang diva kemudian tampil mengagumkan dengan lagu “Janji Untuk Mimpi”, memegahkan panggung dengan warna suaranya yang kuat dan nada-nada tinggi. Berbeda dari yang lain, Rafi dibantu teman-temannya membuat penampilan ala “anak band”. Lengkap dengan gitaris, drummer, dan pianis cilik berbakat. Alunan saksofon yang dimainkan Rafi juga memeriahkan lagu “Ha Ha Ha” yang dilantunkannya. Selain itu, ada juga penampilan-penampilan kolaborasi Lyodra dan Rafi (dengan saksofonnya), Rafi-Kafin, serta Oliv-Ola-Lyodra. Dengan total 19 lagu, konser ini diakhiri dengan lagu “Bersama” yang dipersembahkan oleh seluruh anak yang terlibat dalam pertunjukan, baik penyanyi maupun aktor dan aktris cilik yang tampil dalam selipan drama. Selama dua jam penuh ketujuh penyanyi belia yang tergabung dalam Di Atas Rata-Rata generasi kedua (DARR 2) sukses mengguncang panggung melalui penampilan yang luar biasa. Konser ini lebih spesial dan luar biasa dengan konsep yang sepenuhnya dirancang oleh anak-anak sendiri, dibantu oleh Ria Sirdjono sebagai pengarah kreatif. Dengan antusiasme tinggi, anak-anak bisa meraih mimpinya melalui konser ini. Sebagai produser, Erwin Gutawa dan Gita Gutawa mengaku puas dengan penampilan anak-anak. Masing-masing anak dengan talentanya tampil memukau dan menguasai panggung tanpa canggung. Gelak tawa penonton juga terdengar menanggapi selipan-selipan humor khas anak-anak. Bagi Erwin Gutawa konser ini adalah pembuktian banyaknya bibit-bibit luar biasa anak Indonesia, dan hal ini sangat perlu diapresiasi. Anak-anak yang tergabung dalam DARR hanyalah sebagian kecil anak Indonesia, masih banyak lainnya yang perlu diberikan dukungan untuk menggali potensi mereka dan berani tampil. Melalui konser inspiratif ini, tersampaikan pesan untuk insan-insan muda janganlah ragu untuk bermimpi, jangan ragu untuk maju.