top of page

“Petuah Tampah” oleh Teater Djarum disaksikan oleh Putu Wijaya


“Petuah Tampah” sebuah lakon yang diproduksi oleh Teater Djarum telah dipentaskan di Galeri Indonesia Kaya pada tanggal 8 Mei 2016. Pementasan itu bersaing pamor dengan sebuah acara sastra di Taman Ismail Marzuki, ASEAN Literary Festival 2016. Walaupun demikian, Galeri Indonesia Kaya--pada malam itu--tetap dipenuhi oleh penonton yang ingin menyaksikan pementasan. Bangku auditorium yang berwarna hitam dan merah tertutup oleh rapatnya barisan penonton. Tidak hanya hal di atas, dalam kerumunan penonton tersebut juga terdapat budayawan dan sastrawan ternama, yakni Putu Wijaya serta Jose Rizal Manua. Ratna Riantiarno, sang aktivis teater ternama juga ikut terjun dalam jajaran produksi “Petuah Tampah” Teater Djarum. Putu Wijaya, yang kali itu duduk di bangku terdepan, diajak berinteraksi dalam lakon. Pada saat adegan aktor terjatuh mengenai kaki Putu Wijaya, sang aktor berinteraksi dengan meminta maaf. Dalam sesi diskusi, Putu Wijaya mengundang tawa dengan mengatakan hal berikut kepada para pemain. “Sejak awal saya sudah curiga bahwa pemain bukanlah aktor teater. Aktor teater tidak mungkin minta maaf saat tadi mengenai kaki saya!” Selain perkataan di atas, Putu Wijaya juga menanyakan perihal pembuatan naskah dan detail kostum pementasan. Diskusi kali itu diwarnai dengan tawa dan lelucon-lelucon kecil yang terus dilontarkan.

75 views0 comments
bottom of page