Budaya Jepang sangatlah menarik, khususnya untuk para orang asing. Mungkin ada beberapa dari Anda yang langsung memikirkan tentang sushi, gulat sumo, dan samurai ketika mereka merelasikan kata Jepang dalam otak mereka. Ketiga hal tersebut hanyalah bagian kecil dari budaya dan sejarah Jepang, bahkan mereka hanya permukaan dari pemikiran orang tentang budaya Jepang. Jika dilihat dengan sekilas, Jepang terlihat seperti negara yang dahulu penuh dengan konflik, sekarang meluhurkan pendahulunya, dan di saat yang bersamaan, menjadi negara yang menawarkan keajaiban teknologi futuristik. Selain itu, kesederhanaan sushi membantu Jepang untuk mendefinisikan lanskap sejarahnya dengan kuliner dan pemanjaan gastronomi. Memang, negara yang hampir sebesar California dan memiliki 130 juta penduduk itu menolak untuk menghapuskan identitas budaya mereka di tengah perputaran telepon pintar dan kereta super cepat. Kali ini, untuk lebih mempersiapkan diri mengenal budaya Jepang lewat Ennichisai 2016, sebaiknya kita melirik sedikit lebih jauh tentang budaya mereka. Kali ini, fokus pembicaraan tidak akan mengarah kepada hal-hal yang baru saja terjadi. Kami akan mengajak Anda mengarungi Jepang dari aspek kebudayaannya, mendiskusikan beberapa hal yang telah mereka raih dan lakukan.
Kopi
Mungkin kita semua sangat familiar dengan teh hijau dari Jepang. Iklan-iklan di Indonesia juga seakan memberitahukan bahwa Jepang amat populer dengan tehnya. Akan tetapi, sesungguhnya mereka juga adalah konsumen kopi terbesar dunia. Selagi masyarakat Tiongkok mengonsumsi tehnya, Jepang mengimpor dan meminum 85% kopi dari Jamaika.
Sumber: http://images.dannychoo.com/cgm/images/post/20130602/26955/172610/large/a50a0cc847c8fefdea1b21ab9fc7b88d.jpg
Edukasi
Kemampuan membaca dan menulis masyarakat Jepang termasuk salah satu yang tertinggi di dunia, hampir mencapai 100%. Orang-orang di dunia menganggap hal tersebut karena sistem pendidikannya yang begitu baik. Tingkatan jumlah pengangguran di Jepang tidak mencapai 4%
Aksara
Berbicara tentang membaca dan menulis, Jepang memiliki empat sistem penulisan, yakni romaji, katakana, hiragana, dan kanji. Romaji adalah pengejaan yang dituliskan untuk mentranslasi bahasa Jepang, sedangkan katakana adalah penulisan yang berasal dari kata (bahasa) asing. Adapun hiragana adalah penulisan sehari-hari yang biasa digunakan oleh orang Jepang biasanya bersamaan dengan kanji. Kanji sendiri diadaptasi dari karakter bahasa Tiongkok.
Sumber: https://i.ytimg.com/vi/cSyvHnHsr_w/maxresdefault.jpg
Sushi
Sushi mungkin memang baru beberapa dekade ini saja menjadi populer di seluruh dunia, khususnya di negara-negara Barat. Akan tetapi, sushi sendiri jika ditelusuri dari sejarahnya, sudah ada sejak abad ke-8. Saat pertama kali ditemukan, sushi adalah cara mempertahankan ikan dengan cara memasukkannya ke nasi yang difermentasi. Akhirnya, makanan ini terus berkembang menjadi makanan yang disukai di berbagai bagian dunia. Ikan yang paling populer dipakai untuk sushi adalah salmon, tuna merah, dan tuna medium. Sushi termahal di Jepang dapat ditemukan di Tokyo. Sushi tersebut dapat mencapai harga 300--500 Dolar Amerika dan hanya membutuhkan waktu untuk dimakan selama lima belas menit. Sudah tergiur dengan membayangkan sushi? Makanan tersebut tentunya dapat ditemukan di stan-stan Ennichisai 2016.
Basashi
Daging kuda juga populer di Jepang. Banyak dari kita yang mungkin tidak mengetahui hal ini. Cara menyajikannya yang populer adalah secara mentah dan dipotong tipis-tipis. Makanan daging kuda ini disebut dengan basashi. Mungkin tidak, ya, ada stan kuliner yang menyajikan basashi di Ennichisai 2016?
Sumber: https://communingwithartifice.files.wordpress.com/2010/08/basashi.jpg
Etika Makan
Di beberapa bagian dunia, bahkan beberapa dari kita, juga menganggap bahwa menyeruput makanan adalah etika yang tidak sopan. Akan tetapi, di Jepang, melakukan hal tersebut menjadi sebuah komplimen bagi sang juru masak bahwa Anda menikmati hasil makanannya.
Buang Ingus :-P
Akan tetapi, nanti saat menyusuri acara Ennichisai, jangan sekali-kali membuang ingusmu di ruang publik. Orang Jepang menganggap hal tersebut sangat mengganggu.
Keahlian Memasak
Jika nanti di Ennichisai 2016 akan ada penjual sushi, sashimi, atau makanan berbahan dasar ikan lainnya, lihatlah jika mereka menggunakan ikan kembung. Ikan kembung adalah salah satu makanan ikan yang paling berbahaya. Seseorang juru masak harus betul betul terlatih (kurang lebih selama sebelas tahun) sebelum akhirnya mendapatkan sertifikasi. Jadi, jika ada yang menjual ikan kembung, tanyakan dahulu, ya, apakah mereka mempunyai sertifikat atau tidak, hehehe.
Anime
Selain itu, tentu saja, popularitas anime sangatlah tinggi di Jepang. Produksi film dan seri televisi animasi mereka mencapai tingkatan 60% animasi di dunia. Ada sekitar 130 sekolah untuk voice acting anime di sana. Bersiaplah karena Ennichisai akan dipenuhi oleh cosplayers. Mereka akan berdandan mirip sekali dengan tokoh-tokoh anime kesukaan Anda!
Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Cosplay#/media/File:Visual_kei_1.jpg