Orang-orang terlihat memakai topeng kabuki dan topi Luffy di Little Tokyo, Jepang. Pasalnya, hari ini, 15 Mei, Ennichisai tengah memasuki hari kedua. Topeng dan topi anime-manga seperti One Piece, Naruto, dan Pokemon menjadi pemandangan yang biasa. Ennichisai 2016 memang ditujukan untuk mempertunjukkan campuran budaya Jepang dan Indonesia. Seperti hari pertama, acara ini sungguh dipadati oleh masyarakat. Ennichisai 2016 dapat dikatakan sangat sukses. Ennichisai yang telah memasuki tahun ketujuh, kembali membuat dua panggung tradisional dan pop culture. Di traditional stage hari ini, kita dapat menyaksikan Mikoshi, Wadaiko, Eisa, Shamisen, Koto, Shishimai, dan lain-lain. Semuanya memukau penonton dan tentunya menambah pengetahuan. Topeng dan kipas menari sesuai irama. Kemampuan para penampil sungguh terlihat di atas panggung. Ogawa Daisuke, yang telah tampil di Ennichisai 2015, kali ini juga tampil kembali. Sesuai dengan tema tahun ini--The Power of Love--ia jatuh cinta dengan Infonesia. Ogawa Daisuke adalah pemain wadaiko ternama di Jepang. Kalian dapat menemukannya di panggung tradisional Ennichisai 2016. Shamisen, alat musik bersenar 3 khas Jepang itu juga dimainkan dengan merdu di panggung ini. Setelah pada malam sebelumnya panggung pop culture stage dipenuhi dengan cosplayer CLAS:H (lomba cosplay nasional), kali ini panggung tersebut kembali menyuguhkan artis-artis ternama. SAGA, REDSHiFT, Faint Star, Musumen, Love Android, Loverin Tamburin tampil di panggung ini. Sebelumnya, CLAS:H dimenangkan oleh Duo Papa Buns yang cosplay sebagai Snow White. Mereka memenangkan dua tiket ke Jepang dan uang sebesar Rp10.000.000
top of page
bottom of page