The Groove akhirnya melepas penantian panjang mereka untuk merilis album baru. Sebelumnya, mereka merilis album The Best Of pada tahun 2005. Selang 11 tahun, akhirnya mereka kembali hadir dengan album terbaru, yakni Forever U’ll Be Mine. Album tersebut merupakan hasil kerja sama dengan RPM Music--yang berperan sebagai distributor. Memang pada tahun 2013 mereka telah merilis sebuah single berjudul “Kusambut Hadirmu”. Akan tetapi, baru tiga tahun setelahnya album ini dapat dirilis. Perjalanan untuk membuat album ini juga tidak mudah. Grup yang sudah berdiri selama 19 tahun tersebut telah mendapat pengalaman keluar-masuk personel dan masa “hiatus” yang cukup lama. Kembalinya The Groove kali ini diharapkan untuk tidak menjadi sekadar reuni sesaat, tetapi menjadi wadah untuk kembali menyatukan visi bermusik. Pengalaman yang telah diberikan grup ini telah memberikan para personelnya masa-masa berkarier dalam industri musik yang berharga. Oleh karena itu, pada proses rekaman untuk album Forever U’ll Be Mine, The Groove lebih bebas menentukan materi, mulai dari pemilihan tema lagu hingga aransemen yang tetap mempertahankan ciri khas meracik musik bernuansa acid, funkk, soul, dan disco. Tidak hanya itu, dalam album ini, Rejoz tidak hanya bermain perkusi, namun juga ikut bernyanyi. Single “Forever U’ll Be Mine” (yang kemudian diambil untuk menjadi judul album) juga dijadikan single perdana untuk menyapa kembali para Groovers (sebutan untuk penggemar grup The Groove). Album Forever U’ll Be Mine berisikan 10 lagu yang diproduksi selama lima tahun. Album ini juga dirilis beriringan dengan buku perjalanan musik grup The Groove selama 19 tahun. Ali Akbar (piano), Arie Arief (gitar), Ari Firman (bas), Deta Gunima (drum), Rieka Roslan (vokal), Reza Hernanza (vokal), Rejoz (perkusi), dan Tanto Putrandito (keyboard) berharap agar album ini dapat dinikmati oleh seluruh kalangan pecinta musik Indonesia.