top of page

Ansambel Perkusi Nominee Grammy, Tambuco, Memukau Penonton di Salihara


Setelah 22 tahun pengalaman konser internasional dan pengalaman rekaman repertoar, Tambuco--sebuah ansambel perkusi asal Mexico--akhirnya datang ke Indonesia dan merayakan perjalanan karier mereka yang begitu luar biasa. Tambuco dinamakan sebagai salah satu kuartet perkusi terbaik pada masa kini. Penonton dari seluruh belahan dunia telah menikmati program-program Tambuco--yang sengaja dibuat untuk mengenalkan semesta perkusi yang begitu luas. Tidak hanya itu, Tambuco adalah nominee penghargaan Grammy sebanyak empat kali; dalam kategori Best Classical Album dan Best Chamber Ensemble. Ansambel tersebut dibentuk pada tahun 1993 oleh empat musisi terbaik dan inovatif. Mereka adalah Ricardo Gallardo, Alfredo Bringas, Raúl Tudón, dan Miguel González. Keempat musisi tersebut menolak untuk terus berkutat dengan satu gaya. Dari repertoar bernuansa perkusi strukturalis sampai musik drum etnik dan interpretasi suara avant garde telah mereka kuasai. Keinginan mereka yang konstan dijalani justru adalah kesempurnaan dan keunikan dalam kemasan pertunjukan virtuoso. Pada tanggal 19 Juni 2016, Tambuco mempertunjukkan kemampuan musiknya di Komunitas Salihara, Pasar Minggu. Setelah kedatangannya enam tahun lalu ke Indonesia digagalkan oleh cuaca, akhirnya Tambuco dapat membuka jalan kembali ke negeri ini. Saat mereka mulai memukul alat musik perkusi khas yang mereka bawa, langsung saja terdengar kemampuan ahli-ahli musik dalam ritme yang dibuat. Bahkan, kadang ritme yang mereka buat terdengar kacau, tetapi kekacauan tersebut dilakukan secara konstan sehingga menjadi rapi dan padu. Seperti mendengarkan ketukan drum musik math dari grup tricot. Lagu-lagu yang mereka mainkan juga enak dipandang di mata. Gestur keempat musisi tersebut membentuk koreografi yang lucu. Dalam lagu “Musique de Table” tangan-tangan mereka menari di atas meja seakan melihat pertunjukan tari saman. Adapun dalam lagu “Hematofonía”, mereka seakan melakukan tari stomping yang populer di kebudayaan populer Amerika Serikat. Tidak hanya itu, alat musik yang mereka bawa juga tidak biasa. Mereka memainkan lagu Stone Dance dengan sepasang batu taman. Wadah untuk sayur mayur (seperti panci) juga mereka gunakan untuk membuat ritme. Tambuco seperti mengirim subliminal message kepada para penonton bahwa benda apa pun dapat digunakan untuk membuat ritme dan musik. Tambuco telah berkolaborasi dengan banyak musisi-musisi dunia seperti Keiko Abe, Valerie Naranjo, Orchestre Philharmonique de Montpellier, dan lain-lain. Mereka telah merekam sepuluh album. Album terbaru Tambuco berjudul Carlos Chavez Complete Chamber Music mendapatkan tiga nominasi Grammy untuk Best Classical Album, Best Small Chamber Ensemble, dan Best Classical Latin Album. Selain itu, Tambuco juga berkontribusi dalam pembuatan musik film James Bond berjudul Spectre.

253 views0 comments
bottom of page