top of page
Writer's pictureYudika Nababan

Bunga Penutup Abad

25 Agustus 2016 @ Gedung Kesenian Jakarta

 

Titimangsa Foundation bekerja sama dengan Yayasan Titian Penerus Bangsa dan didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation mempersembahkan Bunga Penutup Abad, sebuah pementasan teater yang diadaptasi dari novel Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa yang termasuk dalam seri novel Tetralogi Pulau Buru karya Pramoedya Ananta Toer. Pementasan yang merupakan persembahan dalam mengenang 10 tahun meninggalnya Pramoedya ini menampilkan aktor terbaik Indonesia yaitu Happy Salma sebagai Nyai Ontosoroh, Reza Rahadian sebagai Minke, Lukman Sardi sebagai Jean Marais dan Chelsea Islan sebagai Annelies, serta memperkenalkan aktor baru berbakat, Sabia Arifin sebagai May Marais. Pementasan ini disutradari Wawan Sofwan yang sebelumnya telah menyutradari berbagai pementasan teater seperti Mereka Memanggilku Nyai Ontosoroh, Monolog Inggit, Musikal Sangkuriang, Rumah Boneka dan Subversif. Masyarakat juga menunjukkan antusias yang tinggi untuk menyaksikan pementasan ini. Kurang dari 24 jam sejak penjualan dibuka, tiket pertunjukan telah habis terjual untuk pementasan pada tanggal 25 dan 26 Agustus 2016 mendatang ini di Gedung Kesenian Jakarta. Tingginya minat masyarakat mendorong tim pelaksana menambah hari pementasan di tanggal 27 Agustus 2016. Penjualan tiket pementasan tambahan ini akan dibuka pada tanggal 8 Agustus pukul 09.00 - 17.00 WIB melalui 0813 1444 2942 / 0818 0604 7151 / 0856 9379 7986. Bunga Penutup Abad ini berkisah mengenai kehidupan Nyai Ontosoroh dan Minke setelah kepergian Annelies ke Belanda. Nyai Ontosoroh yang khawatir mengenai keberadaan Annelies, mengutus seorang pegawainya untuk menemani kemana pun Annelies pergi, bernama Robert Jan Dapperste atau Panji Darman. Kehidupan Annelies sejak berangkat dari pelabuhan Surabaya dikabarkan oleh Panji Darman melalui surat-suratnya yang dikirimkan pada Minke dan Nyai Ontosoroh. Surat-surat itu bercap pos dari berbagai kota tempat singgahnya kapal yang ditumpangi Annelies dan Panji Darman. Minke selalu membacakan surat-surat itu pada Nyai Ontosoroh. Surat demi surat membuka sebuah pintu nostalgia antara mereka bertiga, seperti ketika pertama kali Minke berkenalan dengan Annelies dan Nyai Ontosoroh, bagaimana Nyai Ontosoroh digugat oleh anak tirinya sampai akhirnya Annelies harus dibawa pergi ke Belanda berdasarkan keputusan pengadilan putih Hindia Belanda. Cerita berakhir beberapa saat ketika Minke mendapatkan kabar bahwa Annelies meninggal di Belanda. Minke yang dilanda kesedihan kemudian meminta izin pada Nyai Ontosoroh untuk pergi ke Batavia melanjutkan sekolah menjadi dokter. Ke Batavia, Minke membawa serta lukisan potret Annelies yang dilukis oleh sahabatnya Jean Marais. Minke memberi nama lukisan itu, Bunga Penutup Abad. Pementasan ini juga didukung oleh orang-orang yang berdedikasi di bidangnya yaitu Ayu Dyah Pasha, Happy Salma, Melyana Tjahyadikarta dan Musa Widyatmodjo sebagai Produser, Iskandar Loedin (pimpinan Artistik), Allan Sebastian (penata panggung), Deden Jalaludin Bulqini (penata multimedia), Ricky Lionardi (penata musik), Deden Siswanto (penata kostum) Ritchie Ned Hansel (desainer grafis) dan dr. Tompi (fotografer). Harga tiket: Kelas VVIP Rp. 650.000,- Kelas VIP Rp. 550.000,- Kelas 1 Rp. 400.000,- Kelas 2 Rp. 250.000,- Info lebih lanjut mengenai kegiatan ini : 0813 1444 2942 0818 0604 7151 0856 9379 7986

105 views0 comments
bottom of page