Ketika kita berbicara mengenai bahasa yang universal, mungkin musik merupakan salah satu di antaranya. Musik dapat menyatukan banyak orang, memungkinkan setiap orang saling berkomunikasi, bahkan tanpa berbicara. Seperti halnya malam tersebut, 18 Agustus 2016, ketika auditorium Istituto Italiano di Cultura (IIC) Jakarta dipenuhi oleh para penikmat musik dari berbagai kalangan. Semuanya seakan terhanyut menikmati petikan gitar Giordano Passini, maestro gitar asal Italia yang dikemas dalam event: Classical Guitar Concert by Giordano Passini. Tak seberapa jauh beranjak dari pukul 19.00, para penonton disambut oleh Michela Linda Magri, selaku Directore of the IIC yang dilanjutkan oleh pertunjukan pembuka, yang dibawakan oleh gitaris muda berbakat, Andrew Jonathan. Malam itu, gitaris yang pernah menjadi juara pertama CDE Classical Guitar Open Competition dan menjadi performeryang paling outstandingpada lomba tersebut membawakan komposisi Sevilla by Isaac Albeniz. Momen yang ditunggu-tunggu pun tiba: Gioardano Passini yang malam itu dibalut jas berwarna hitam pun memasuki auditorium yang diiringi dengan tepuk tangan meriah dari para penonton. Malam itu, gitaris kelahiran Bologna 30 tahun yang lalu tersebut membawakan empat komposisi dan memilih “Un dia de Noviembre” milik L. Brouwer sebagai pembuka.
Selanjutnya, secara berturut-turut ia membawakan Dos Canciones Populares Catalanas milik M. Liobet, Rossiniana 1 op. 119 milik M. Giuliani, Julia Florida karya A.B. Mangorè, dan pertunjukan malam itu pun ia tutup dengan lantunan komposisi Tarantella karya J.K. Mertz. Namun pertunjukan malam tersebut tak usai begitu saja. Michela Linda Magri mengundang seorang maestro gitar yang juga Director Sekolah Gitar Jakarta, David Sylvester untuk berduet bersama Giordano Passini. Sebagai hadiah bagi para penonton yang hingga pertunjukan usai semakin memadati venue, Giordano Passini pun memainkan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang disusul oleh lagu kebangsaan Italia, Il Canto degli Italiani. Rasanya para penonton tak rela apabila pertunjukan malam tersebut harus berakhir. Tak perlu menunggu lama, setelah pertunjukan usai para pengunjung pun antre guna menemui Giordano Passini untuk sekadar berbincang ataupun foto bersama.