Tangerang, 23 Oktober 2016 – Penampilan musik dari beragam daerah, seperti penampilan Nusa Tuak (Nusa Tenggara Timur), Komunitas Ronggeng Deli (Anjungan Sumatera Utara TMII), Keroncong Tugu (Betawi), Kunokini & Svaraliane (Kreasi-Nusantara), Saung Angklung Udjo (Jawa Barat), Hanyaterra (Jatiwangi, Majalengka) dan banyak lagi lainnya meramaikan Pekan Raya Indonesia yang berlangsung di ICE BSD City, 20 Oktober – 6 November 2016. Pagelaran musik nusantara tersebut berlangsung setiap hari pada pukul 19.30 WIB di Panggung Nusantara yang terletak di Nusantara Hall. Tembi Rumah Budaya merupakan pihak yang mengoordinasikan para kelompok yang tampil di pagelaran musik budaya. “Semua penampil yang Tembi Rumah Budaya suguhkan di panggung nusantara merupakan kelompok-kelompok yang memiliki semangat musik tradisi yang memiliki visi misi yang sama dengan Tembi Rumah Budaya. Mereka adalah kelompok musik yang mengusung musik tradisi dan memasukkan unsur musik tradisi dalam setiap karya musiknya,” ujar Titin Natalia, Humas Tembi Rumah Budaya. Pada hari Minggu, 23 September 2016, pagelaran musik nusantara menampilkan HorjaBius (Batak, Sumatera Utara), sebuah band riset yang berkonsentrasi di jalur budaya Batak menampilkan musik budaya Batak yang tergali secara objektif melalui riset panjang. Dulunya, Bius dikenal dalam budaya masyarakat Batak, sebagai hukum adat tertinggi dalam persekutuan masyarakat Batak (yang terdiri atas beberapa marga) dalam suatu wilayah atau huta. Pimpinan tertinggi dari Bius ini berasal dari Raja Marga Sipungka Huta. Yang dimaksud Raja Marga Sipungka Huta (Raja Bius) adalah golongan marga perintis (penguasa) yang mendiami sekaligus memiliki wilayah atau huta tersebut. Bius sangat dihormati sebagai hukum dan ikatan persatuan antara marga-marga Sipungka Huta dengan marga-marga pendatang di wilayah atau huta itu. Kegiatan budaya Batak yang dilakukan antar marga ini disebut Horja Bius. Dari asal kata itulah nama band HorjaBius berasal. Sakatalu (Jawa Barat) tampil di Panggung Nusantara pada hari Senin, 24 Oktober 2016. Mereka menampilkan kreativitas pertunjukan musik anak-anak muda berbakat yang dikemas dengan menggabungkan gerak dan aransemen musik melalui harmonisasi instrumen tradisi dan modern. Sakatalu membawakan berbagai jenis dan genre lagu mulai dari lagu daerah, nusantara, pop Indonesia hingga mancanegara. Lagu yang dibawakan ialah lagu yang sedang popular baik di kalangan anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua. “Tembi Rumah Budaya berharap melalui panggung musik nusantara di Pekan Raya Indonesia 2016, pengunjung bisa mendapatkan pengalaman lain dalam sebuah acara pagelaran, yaitu melihat kesenian dan budaya Indonesia lewat pertunjukan yang disuguhkan. Setelah melihatnya diharapkan penonton dapat menyukai dan mencintai musik tradisi Indonesia,” ujar Titin Natalia.