Diliput oleh Andy Matovani
Ya, selain menyuguhkan pertunjukan musik berbagai genre dari berbagai musisi dalam dan luar negeri, Supermusic sebagai media musictainment di Hodgepodge Superfest konsisten membawa tema ART, MUSIC & TECH bagi para pecinta musik tanah air.
Berbeda dengan tahun pertama, kali ini ada kolaborasi yang baru pertama kali ada di Indonesia antara Never Too Lavish dan Darbotz, yang disajikan dengen sentuhan teknologi. Hasil kolaborasi ini akan memberikan unique experience ke audience. Audience juga akaan dimanjakan dengan Ambience, Games, Special Merchandises dan banyaknya Instagramable Spots.
Sebagai festival musik yang menghadirkan musisi – musisi Internasional maupun dalam negeri, Hodgepodge Superfest mempunyai saya tarik besar bagi anak-anak muda yang menginginkan semuanya serba praktis di era digital ini. Salah satunya adalah menerapkan sistem pembayaran non-tunai melalui Tapcash. Tak perlu khawatir jika saldo anda tidak cukup atau belum mempunyai Tapcash, karena bank BNI menyediakan beberapa booth untuk memfasilitasi transaksi tersebut.
Tak hanya sampai disitu, bagi para penikmat musik yang hadir pada Hodgepodge Superfest juga telah dilindungi dari PT. Avrist Assurance, tak hanya penonton, namun juga melindungi seluruh kru, artis dan pekerja acara. Sehingga menjadikan Hodgepodge Superfest sebagai festival konser musik aman dan nyaman di Indonesia.
Tak hanya sampai disitu, bagi para penikmat musik yang hadir pada Hodgepodge Superfest juga telah dilindungi dari PT. Avrist Assurance, tak hanya penonton, namun juga melindungi seluruh kru, artis dan pekerja acara. Sehingga menjadikan Hodgepodge Superfest sebagai festival konser musik aman dan nyaman di Indonesia.k hanya sampai disitu, bagi para penikmat musik yang hadir pada Hodgepodge Superfest juga telah dilindungi dari PT. Avrist Assurance, tak hanya penonton, namun juga melindungi seluruh kru, artis dan pekerja acara. Sehingga menjadikan Hodgepodge Superfest sebagai festival konser musik aman dan nyaman di Indonesia.
Prophets of Rage
Sebelum pertunjukan Prophets of Rage dimulai, penonton memadati Supermusic stage semua penonton diminta untuk berdiri dan menyanyikan lagu “Indonesia Raya”. Setelah selesai menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia, pertunjukan dimulai dengan lagu “Prophets of Rage” dan semua penonton serontak berloncat bersama. Chuck D menyapa penonton dengan mengatakan “Indonesia rage again” lalu membawakan lagu “Testify” dan dilanjutkan dengan lagu “Unfuck the World” dengan sangat sempurna. Kehebohan penonton semakin menjadi ketika Prophets of Rage membawakan lagu “Guerilla Radio” dan “Hail to the Chief”. Setelah itu, telinga dan mata penonton juga dimanjakan dengan guitar soloTom Morello.
Penonton pun terlihat sangat antusias. Setelah penampilan solo Tom Morello, Prophets of Rage membawakan lagu “Take the Power Back”.
Chuck D menyapa penonton lagi dan mengatakan “Let me ask you something, do you like hip hop music? Would you like to hear some classic hip hop music? Yo Lord, drop it off” lalu mereka membawakan lagu “Hand on the Pump” milik Cypress Hill, “Can’t Trust it” milik Public Enemy, “Insane in the Brain” milik Cypress Hill lalu Chuck D meminta penonton untuk turun mengambil ancang-ancang sebelum loncat ketika mereka membawakan lagu “Jump Around” milik House of Pain dan dengan lagu itulah sesi hip hop dari pertunjukan Prophets of Rage berakhir.