Pada bulan Juli ini, Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) mewujudkan kolaborasi kreatif melalui Jagongan Wagen Edisi Juli 2017. Edisi kali ini merupakan perwujudan atas proses kreatif yang menjembatani antar disiplin seni melalui seniman yang terlibat dalam Program Seniman Pasca-terampil 2017. Proses kolaborasi dalam penciptaan karya pertunjukan interdisipin dihadirkan dalam ruang Jagongan Wagen Edisi Juli di PSBK kali ini berangkat dari titik tolak kisah Rara Mendut yang ditulis oleh Y B Mangunwijaya berdasar cerita rakyat klasik Babad Tanah Jawi.
Untuk Jagongan Wagen edisi Juli 2017, melalui proses fasilitasi penciptaan karya yang berjalan selama kurang lebih satu bulan, Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) mempersembahkan:
Jagongan Wagen Edisi Juli 2017
DARA PATI
Dara Pati adalah hasil Proyek Interdisiplin PSBK yang kedua pada tahun 2017. Empat seniman dari disiplin seni berbeda, peraih beasiswa Seniman Pasca-terampil PSBK tahun 2017, bersama-sama mewujudkan sebuah proses kolaborasi lintas disiplin. Titik tolak penciptaan diambil dari kisah Rara Mendut yang ditulis oleh YB Mangunwijaya berdasar cerita klasik Babad Tanah Jawi, tentang perawan lugu dari pesisir yang terseret arus nasib dan politik kaum ningrat sebagai tawanan perang, potret orang kecil yang menjadi korban dari konflik-konflik besar.
Sebagai kelanjutan bagian pertama yang dipresentasikan bulan April 2017 lalu, Dara Pati ingin memaparkan peristiwa-peristiwa dan dinamika hasrat terdalam manusia yang terjebak dalam pusaran politik, kekuasaan, dan kepentingan kaum ningrat yang semakin deras menggilas apapun yang menghalanginya. Melalui Dara Pati, masing-masing seniman telah menantang dirinya untuk mengerahkan kekuatan tafsir dan imajinasi atas berbagai peristiwa dan situasi batin tokoh dalam cerita Rara Mendut. Harapan, nafsu berkuasa, ketakutan, penderitaan, dan keinginan mempertahankan kemerdekaan jiwa, bercampur dalam pusaran politik kekuasaan yang keras dan rawan menggelincirkan siapa pun, termasuk diri sendiri.