Jagongan Wagen edisi Mei ini, Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) menghadirkan pertunjukan tari oleh Seniman peraih Hibah Seni PSBK 2018 yaitu Tetaer Kunbalangu yang berasal dari Jember. Seniman peraih Hibah Seni PSBK 2018 ini diharapkan memiliki semangat pada kerja kolaborasi untuk membangun kapasitas dan kompetensi diri, juga orang lain.
Melalui proses fasilitasi penciptaan karya yang berjalan selama kurang lebih satu bulan, terciptalah “WEDHUNG PACE”.
Selain dalam teks-teks resmi yang lazim menjadi pegangan dalam mempelajari sejarah, kebudayaan merupakan salah satu sumber shahih yang seringkali menyimpan informasi-informasi yang luput atau belum ditulis. Dengan demikian kebudayaan yang berupa tari atau artefak-artefak, dalam hal ini, bukan hanya berfungsi sebagai hiburan atau hiasan semata.
Teater Kunbalangu, melalui karya tari berjudul Wedhung Pace, membagikan proses pencarian teks-teks yang belum ditulis tersebut. Dengan memahami Jember sebagai sebuah periuk yang besar, tempat pertemuan arus budaya Jawa dan Madura, semangat yang mendasari sebuah pusaka digambarkan melalui koreografi tari. Dengan memberikan tawaran untuk menimbang ulang mata rantai kesejarahan, karya ini berusaha memandang sejarah sebagai sesuatu yang sedang dan akan berkelanjutan. Bukan sesuatu yang mandeg.
Seniman-seniman yang terlibat dalam proses ini adalah :
Tim Pendukung:
1. Kartika Ainun Fitri (Sutradara)
2. Tri Setiya Ningrum (penata gerak)
3. Ni’amul Chasib (penata musik)
4. E. Karnain (penata artistilk)
5. IKPMJ (Pengiring)
Penari:
1. Akhil Mahbub L.R
2. Larasati dwi syukuria mahrifa
3. Tri Setiya Ningrum
4. Azzilla Sofi A
5. Vidha Oktaviani Putri
6. Ainul Yakin
Tentang Teater Kunbalangu
Teater Kunbalangu merupakan binaan dari Yayasan Pandalungan Mangku Buwana yang berkedudukan di Jember. Kunbalangu sendiri adalah singkatan dari kuntul baris Lamajang tigang juru. Sejak 2015, fokus menciptakan karya pertunjukan yang bersumber dari kajian sejarah dan kebudayaan, khususnya di wilayah tapal kuda, Pandhalungan, Madura dan Bali atau Majapahit Wetan.