Musik Dangdut sudah lama menjadi bagian dari budaya yang tumbuh dan berkembang sangat kuat di tengah masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, penulis cerita dan sutradara Agus Noor sudah cukup lama berobsesi untuk mengolah lagu-lagu dangdut Pantura ke dalam kisah bergaya komedi.
Pada tanggal 20-21 April 2018 yang lalu, Indonesia Kita kembali mengadakan lakon dengan tema Budaya Pop: Dari Lampau ke Zaman Now. Lakon yang dinamakan Princess Pantura ini diselenggarakan di Graha Bahakti Budaya dan didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation.
Princess Pantura mengisahkan tentang persaingan dua orang biduan kampung dari Pantura untuk menjadi penyanyi dangdut terkenal.
Lakon ini menampilkan JKT48, Cak Lontong, Akbar, Marwoto, Tarzan, Silir Pujiwati, Sruti Repati, Daniel Christianto, Inayah Wahid, Mucle, Arie Kriting, Kelompok Trio GAM dan diiringi oleh Orkes Melayu Banter Banget.
Lakon dibuka dengan kata sambutan dari Butet Kartaredjasa.
Dan kemudian TV raksasa muncul dan menampilkan kolaborasi antara JKT48, Sruti Repati dan Daniel Christanto.
Buat para member idol group JKT48, ini adalah pengalaman yang baru. Tidak hanya menyanyi, 2 member dari idol group ini, Aya dan Desy, juga ikut memainkan peran sebagai gadis kampung Pantura.
Para member JKT48 juga berpartisipasi dalam Princess Pantura Idol, sebuah ajang pencarian bakat untuk menjadi penyanyi dangdut.
Tak hanya mengisahkan perjuangan biduan yang ingin menjadi penyanyi dangdut terkenal, pentas ini juga mengisahkan seorang caleg yang berambisi untuk mendapatkan suara dari masyarakat Pantura.
Komedi dan musik dangdut yang dikemas sedemikan rupa sehingga menjadikannya sebuah pentas yang sangat menghibur.