Sabtu, 14 Agustus 2021 – Pandemi Covid-19 memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM RI yang diakses melalui website resmi http://www.depkop.go.id/, sebanyak 1.785 Koperasi dan 163.713 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terdampak oleh pandemi virus corona (COVID-19). Dalam upaya Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) luncurkan program Gerakan Indonesia Bersama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (GEBER UMKM) yang turut didukung oleh HR Academy melalui Program Pelatihan Mentor (Training of Trainer).
Untuk menyempurnakan rangkaian acara, pada hari Sabtu, 14 Agustus 2021, HR Academy menyelenggarakan webinar acara kelulusan 57 peserta program GEBER UMKM dengan tema: “Graduation Mentor UMKM Program GEBER UMKM”. Hadir sebagai narasumber acara antara lain; Eddy Satriya, Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UMKM RI; Iim Rusyamsi, Ketua Umum OK OCE Indonesia, Mahfuz Sidik, Dewan Pembina YESPRENEUR, Sekretaris Jendral Partai Gelora Indonesia; Coach Wulan; CEO & Coach HR Academy, Founder HR-UMKMNaikKelas, Penggagas YESPRENEUR; Wientoer Rah Mada, Direktur Bisnis & Pemasaran Smesco Indonesia; Maulana Wiga, CEO Startup Usaha Kopi Bepah Kupi, Duta Petani Milenial; Novian Hajanto, M. Hum, owner PT Medallion Trading & Co., YESPRENEUR Bali.
Eddy Satriya, Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UMKM RI yang diwakilkan oleh Rahmadi S. Sos., M.Si selaku Asdep Perlindungan dan Kemudahan Usaha Mikro mengatakan pada masa pandemi ini masyarakat dihadapkan dengan ancaman kesehatan dan ekonomi. Namun, pandemi ini juga telah memacu solidaritas bersama untuk mengembangkan potensi pelaku usaha. Sinergi dan kolaborasi untuk saling mendukung dan mendapat pengayaan ilmu sesama pendamping harus terus dikembangkan agar kelak dapat memajukan UMKM Indonesia.
Iim Rusyamsi, Ketua Umum OK OCE Indonesia mengatakan tujuan akhir mentor adalah untuk mengantarkan binaannya menjadi pelaku UMKM yang berhasil dan sukses. Namun hal penting pertama yang harus dilakukan para mentor adalah untuk memahami 5 (lima) tahapan pengusaha. Hal tersebut akan membantu mentor untuk mengetahui lebih baik mengenai pelaku usaha binaanya. Selain itu, mentor juga harus memiliki beberapa kualifikasi penting seperti; pengalaman yang mumpuni, mau berbagi ilmu dengan sesama, senang mengajar dan bertanggung jawab, dan lain-lain.
Mahfuz Sidik, Dewan Pembina YESPRENEUR, Sekretaris Jendral Partai Gelora Indonesia menyatakan terjadinya pandemi virus Covid-19 telah memberikan dampak yang besar, menciptakan krisis multideimensi yang mendorong perubahan ruang, sistem, praktek dan perilaku ekonomi global. Oleh karena itu, penting bagi para mentor untuk mengenali perubahan perilaku ekonomi masyarakat supaya mampu dikonstruksi menjadi satu konten edukasi bagi para pelaku usaha di sektor UMKM. Selain itu, untuk menghadapi krisis ini perlu juga dilakukan pendekatan pendampingan secara multidemensi. Bukan hanya pendekatan ekonomi, tetapi juga pendekatan personal mengenai persolan-persoalan yang mungkin mempengaruhi ekonomi pelaku usaha. Sektor UMKM merupakan tulang punggung kekuatan ekonomi paling kokoh, segala lini harus saling bahu-membahu menyiapkan langkah panjang ke depan untuk membantu pendampingan bagi para pelaku UMKM.
Coach Wulan; CEO & Coach HR Academy, Founder HR-UMKMNaikKelas, Penggagas YESPRENEUR mengatakan pelatihan mentor merupakan program esensial untuk meberantas permasalahan UMKM, khususnya untuk masalah pendampingan bagi para pelaku usaha. Lulusan Program Pelatihan Mentor/TOT GEBER UMKM merupakan pahlawan perjuangan ekonomi Indonesia yang diharapkan mampu mentransfer ilmu yang telah didapat dan dipelajari kepada pelaku umkm binaan di daerah masing-masing. Selain itu, para mentor diharapkan mampu bergotong royong membina pelaku usaha dengan rasa semangat dan juga ikhlas dalam berbagi sebagai modal utama yang harus selalu dipegang teguh.
Wientoer Rah Mada, Direktur Bisnis & Pemasaran Smesco Indonesia mengatakan perlunya diadakan upaya yang stategis untuk melakukan pemulihan ekonomi. Digitalisasi UMKM merupakan langkah yang dirasa mampu untuk menopang UMKM kedepannya. Namun, penting juga untuk mendorong pelaku UMKM agar terus berimprovisasi dan jengan cepat merasa puas agar dapat terus maju.