Dusun Clapar merupakan sebuah desa di kecamatan Bandungan yang sangat kaya dengan bunga krisannya yang indah. Sebagian besar masyarakat disana berprofesi sebagai petani bunga. Kegiatan PHP2D yang di laksanakan oleh Himpunan Mahasiswa PLS Unnes merasa tertarik dengan potensi unggul daerah tersebut sehingga memutuskan untuk mengajak bermitra dengan karang taruna setempat. Pada hari Minggu tanggal 5 September 2021, tim PHP2D Hima PLS Unnes membuat kegiatan bersama masyarakat yaitu lokakarya 1 dan 2 tentang pengeringan bunga. Dimana diadakan diskusi mengenai pengeringan bunga agar masyarakat dapat membuka peluang-peluang baru untuk pemanfaatan bunga potong itu sendiri.
Bersama dengan masyarakat atau mitra, tim PHP2D Hima PLS mempraktikkan tiga metode pengeringan bunga yaitu dried flower, preserved flower, dan press flower. Ketiga metode tersebut nantinya akan digunakan dalam pengolahan bunga crisan menjadi produk alternatif yang lebih bernilai.
Masyarakat berpartisipasi aktif dan sangat tertarik dengan kegiatan tersebut. Metode pertama yang dilakukan dalam kegiatan lokakarya ini adalah metode dried flower. Dalam metode ini proses pengeringan bunga dibedakan menjadi tiga cara, pertama outdoor atau diluar ruangan memerlukan waktu sekitar 7 hari untuk kering, semi outdoor atau di dalam ruangan yang masih terdapat cahaya dengan waktu 8 hari untuk kering, serta indoor atau di dalam ruangan yang memerlukan waktu 10-14 hari agar kering. Preserved Flower merupakan teknik pengeringan bunga dengan diawetkan menggunakan silica gell dengan waktu 8 sampai 10 hari untuk menjadi bunga kering siap pakai.
Terakhir adalah press flower, merupakan pengeringan bunga yang ditekan menggunakan alat khusus press bunga. Metode ini berjalan selama 2 Minggu agar bunga menjadi kering sempurna. Terdapat kekurangan dan kelebihan dari berbagai metode diatas sesuai dengan kebutuhan dan kondisi dari lingkungan tersebut. Setelah kering, bunga dapat dimanfaatkan untuk berbagai produk seperti buket bunga kering, frame, ataupun aksesoris tambahan yaitu gantungan kunci, kalung, dan lain sebagainya. Dengan ide baru ini bunga potong yang cepat layu akan menjadi lebih tahan lama dan juga petani bunga dapat mengeksplorasi produk dengan harga jual yang lebih tinggi dari biasanya.
Penulis : Alamanda Nur Rokhmah