Saat ini ibu kota Jakarta sedang hangat membicarakan keadaan polusi udara yang
amat sangat buruk. Pada bulan Agustus, AirVisual mencatat polusi udara di Jakarta
merupakan yang tertinggi di dunia indeks kualitas udara di Jakarta sebesar 170 dengan
parameter berupa partikel polutan sangat kecil berdiameter kurang dari 2,5 mikrometer
(PM 2,5). Laman resmi AirVisual mencatat konsentrasi PM 2,5 di udara Jakarta saat
ini mencapai 92,4 mikrogram per meter kubik. Angka tersebut jauh di atas jumlah
standar konsentrasi udara menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni 25
mikrogram per meter kubik dalam jangka waktu 24 jam. Dengan kata lain, Jakarta
menjadi kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Dengan buruknya kualitas udara
tersebut tentu akan berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat khususnya di Jakarta.
Dimana akan mengakibatkan beberapa penyakit seperti gangguan pernapasan,
gangguan jantung dan paru-paru. Maka dari itu kami selaku mahasiswa kesehatan
masyarakat dan juga divisi pendidikan keilmuan kesehatan masyarakat sangat tertarik
untuk membahas isu ini daalam suatu seminar dan juga kami sangat berharap agar
mahasiswa lain juga sadar, peka dan peduli terhadap isu ini.